MoonChick merupakan sebuah inovasi untuk memberdayakan peternak di daerah, dan Snaily suatu inovasi untuk mewujudkan internet sehat dan aman bagi anak-anak. Kedua inovasi tersebut dicetuskan oleh kedua kelompok mahasiswa UNIKOM yang berhasil membawa mereka sebagai finalis dunia di ajang Imagine Cup 2023.
Dian Dharmayanti sebagai Dosen Universitas Komputer Indonesia mengatakan bahwa MoonChick dan SnaillyProject merupakan tim gabungan mahasiswa di Divisi CodeLabs, Direktorat Inovasi dan Kompetisi UNIKOM. Isi tim tersebut datang dari lintas jurusan dan semester, dan mereka memberikan antusiasme yang sama terhadap inovasi teknologi.
“MoonChick dan SnaillyProject adalah tim mahasiswa yang bergabung di Divisi CodeLabs, Direktorat Inovasi dan Kompetisi UNIKOM. Terdiri dari mahasiswa lintas jurusan dan semester, mereka memiliki antusiasme yang sama terhadap inovasi teknologi. Kami pun sangat bangga dengan pencapaian mereka di Imagine Cup 2023 ini,” ucap Dhian.
Ia juga menjelaskan tentang tujuan para mahasiswa menciptakan inovasi tersebut, mereka ini bisa memecahkan permasalah sosial di sekitar mereka. Selain itu, mereka juga ingin membantu orang-orang yang ada di sekitar mereka dengan bantuan teknologi.
Hadirnya Moochick dan SnaillyProject sudah membantu banyak peternak di daerah mereka. Jika membahas MoonChick, mereka terinspirasi dari banyaknya peternak ayam di Indonesia dan mereka mengalami penurunan usaha akibat kematian ayam pada masa panen.
MoonChick sendiri melakukan penelitian untuk menemukan berbagai faktor yang memberikan banyak dampak negatif bagi situasi lingkungan peternakan.
Kesehatan menjadi salah satu faktor yang membuat kematian para hewan. Namun, para peternak juga kesulitan untuk mengambil, memetakan, dan mengolah data lingkungan dan kesehatan hewan secara manual. Sehingga, MoonChick mengusulkan sistem kolaborasi yang cerdas berbasis big data analytics, machine learning, dan IoT bagi para pengusaha ternak.
Sedangkan untuk SnaillyProject terinspirasi dari semakin banyaknya generasi muda yang terekspos ke ranah digital. Hal tersebut terlihat bahwa mereka belum mampu memilah informasi di situs yang sesuai dengan rentang usia mereka. Hal ini pun dapat mengakibatkan pengalaman buruk dalam berinternet.
Wilayah Indonesia sendiri, remaja mempunyai tingkat penetrasi internet paling tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya (99,16 persen untuk usia 13 - 18 tahun). Melihat situasi tersebut, kelompok SnaillyProject mengembangkan sebuah aplikasi berbasis machine learning yang dinamakan Snailly.
Aplikasi tersebut mampu memberdayakan orang tua agar bisa mengawasi aktivitas internet anak-anak. Aplikasi ini terpilih menjadi pemenang kategori education tingkat Asia, dan berhak mendapatkan hadiah senilai USD2.500 dan Kredit Azure dari Microsoft Founders Hub.
Pencapaian yang diraih oleh dua kelompok dari UNIKOM menjadi salah satu pencapaian terbesar untk UNIKOM dan juga Indonesia. Pencapaian ini memperlihatkan bahwa Indonesia juga mempunyai talenta-talenta unggulan yang siap bersaing pada ranah internasional, dan terkhusus pada bidang digital. (Christopher Louis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
