Foto: Schneider Electric
Foto: Schneider Electric

Schneider Electric Dorong Sinergi Sistem Kelistrikan Aman dan Andal

Mohamad Mamduh • 07 Mei 2025 18:10
Jakarta: Ir. Jisman Hutajulu, M.M., Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melakukan kunjungan penting ke smart factory Schneider Electric di Cikarang, Jawa Barat, pada Jumat, 2 Mei 2025.
 
Dalam kunjungan tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan meninjau langsung kapabilitas teknologi dan operasional Schneider Electric di Indonesia. Sebagai pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, Schneider Electric memiliki peran krusial dalam mendukung kebijakan ketenagalistrikan nasional.
 
Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk mempererat sinergi lintas sektor, terutama dalam mempercepat adopsi teknologi kelistrikan yang sesuai standar serta memperkuat penerapan instalasi listrik yang aman bagi masyarakat.

Kebutuhan akan sistem kelistrikan yang aman dan handal semakin mendesak seiring dengan meningkatnya penggunaan listrik di era digitalisasi dan automasi. Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa pada tahun 2024, hampir 2000 kasus kebakaran terjadi di Jakarta, dan 60% di antaranya disebabkan oleh masalah kelistrikan. Hal ini menyoroti pentingnya penggunaan perangkat kelistrikan yang berkualitas dan sesuai standar untuk mencegah risiko kebakaran dan kecelakaan listrik.
 
Dalam pernyataannya, Jisman menekankan pentingnya bagi perusahaan penyedia peralatan listrik untuk memperhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan pada sektor ketenagalistrikan.
 
Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) seperti Residual Current Circuit Breaker (RCCB) atau ELCB untuk mencegah gangguan arus bocor listrik yang berpotensi bahaya kebakaran dan kesetrum, sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020 dan Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2021.
 
“Penggunaan GPAS menjadi sangat penting untuk mencegah arus bocor, khususnya pada instalasi dengan daya besar, guna memberikan rasa aman dan keselamatan bagi pengguna,” ujar Ir. Jisman Hutajulu. Ia juga menambahkan bahwa produsen perlu mulai menyiapkan kapasitas produksinya agar dapat mendukung penerapan aturan ini secara optimal, karena keselamatan kelistrikan harus menjadi prioritas bersama.
 
Martin Setiawan, President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric, menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya solusi kelistrikan yang andal dan relevan bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.
 
“Transformasi sistem kelistrikan yang lebih aman dan inklusif membutuhkan pendekatan kolaboratif. Kami mengapresiasi upaya Ditjen Gatrik dalam membangun ekosistem kelistrikan yang berbasis pada standar keselamatan, dan kami percaya kolaborasi semacam ini dapat semakin diperkuat dengan kontribusi industri,” kata Martin.
 
Smart factory Schneider Electric di Cikarang merupakan fasilitas perakitan panel dengan spesifikasi khusus untuk berbagai produk kelistrikan bertegangan rendah hingga menengah, serta menjadi pusat produksi strategis yang melayani pasar domestik dan ekspor.
 
Pabrik ini juga memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dengan target mencapai operasi netral karbon (zero carbon operation) pada 2030. Pabrik ini telah memperoleh sertifikasi Net Zero CO2 dan seluruh kebutuhan energinya dipenuhi dari sumber energi hijau.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan