“Penandatanganan kontrak hari ini merupakan realisasi nyata dari rencana pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang merupakan salah satu agenda prioritas percepatan transformasi digital nasional,” ujar Johnny.
Johnny menyebut bahwa saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau oleh jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Agar dapat diselesaikan di tahu anggaran 2021-2022.
Selain itu, ketersediaan jaringan 4G amat krusial untuk layanan internet dan telekomunikasi yang lebih baik. Karenanya, Kominfo mengupayakan penyediaan infrastruktur ini untuk selesai pada tahun 2022, atau sepuluh tahun lebih cepat dari rencana awal pada tahun 2032.
Johnny juga menyebut bahwa lelang frekuensi radio yang telah berlangsung sejak kuartal ke-4 tahun 2020 lalu itu merupakan bagian dari upaya mendorong aliran ekonomi nasional. Dengan demikian, lanjut Johnny, akselerasi daya serap belanja negara untuk mendorong agar segera mengalir ke masyarakat dan korporasi.
Sementara itu, penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan untuk dua paket dari lima paket pekerjaan pembangunan BTS 4G BAKTI Kementerian Kominfo. Johnny menjelaskan bahwa paket ini setidaknya akan merangsang dan mendorong belanja negara lebih dari Rp7 triliun atau USD0,5 miliar.
Dari Rencana Belanja Kementerian Kominfo sampai tahun 2024, Kominfo memprediksi bahwa belanja negara akan mencapai sekitar USD 7,5 miliar atau Rp107 triliun hingga Rp108 triliun. Program ini akan didanai melalui bauran kebijakan pembiayaan melalui Universal Service Obligation dan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Setelah penandatanganan kontrak ini, Fiberhome, Telkom Infra, Multitrans Data akan segera melaksanakan pembangunan BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama 2 tahun yaitu pada tahun 2021 hingga 2022.
Kemudian, kerjasama ini akan diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun, beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.
Sebagai informasi, Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan terdiri atas 132 desa atau kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa atau kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa atau kelurahan di Kalimantan (Area 3).
Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa atau kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa atau kelurahan di Maluku (Area 5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News