Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan, alasan dibuatnya BIP adalah karena masalah akses permodalan yang biasa dialami oleh pelaku ekonomi kreatif. "Ekonomi kreatif adalah ekonomi yang aset utamanya bertipe intangible, tidak berwujud," ujar Fadjar saat ditemui di Balai Kartini, Kamis (13/7/2017). "Karena aset utama pelaku ekonomi kreatif adalah properti intelektual, yang tidak berwujud."
Terkait permodalan, UKM juga biasanya mengalami masalah terkait kolateral. Sementara untuk mendapatkan modal dari lembaga perbankan, biasanya pihak perbankan akan meminta kolateral. "Kita tidak bisa hanya menyalahkan perbankan atau meminta perbankan untuk meninggalkan paradigma kolateral," ujar Fadjar. "Kita harus mulai membangun alat yang lain, yang akan menggantikan jaminan."
Fadjar merasa, jika Indonesia ingin mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan, maka kita harus memiliki ekosistem permodalan yang mendukung. Untuk BIP, Fadjar mengatakan bahwa Bekraf akan menganggarkan Rp10,8 miliar. Namun, Direktur Akses Non Perbankan Sugeng Santoso mengatakan, anggaran yang disediakan akan kurang dari itu karena adanya pengurangan.
Untuk mendapatkan BIP, pelaku startup dapat mengajukan proposal. Dari sana, pihak Bekraf akan melakukan seleksi administrasi. Pihak startup kemudian harus melakukan wawancara dan presentasi di hadapan kurator serta verifikasi. Pendaftaran BIP dibuka pada hari ini dan akan ditutup pada 24 Juli mendatang.
Sekarang, program BIP tidak lebih dari pilot project atau program percobaan. Tahun ini, Bekraf memilih salah satu subsektor unggulan yaitu kuliner dan salah satu subsektor prioritas, yaitu aplikasi digital dan game developer.
"BIP 2017 adalah pilot project penyaluran bantuan oleh Deputi Akses Permodalan Bekraf. Ini adalah salah satu upaya kami meningkatkan kapasitas usaha maupun produksi pelaku ekonomi kreatif dalam bentuk penambahan modal," ujar Fadjar.
"Jika pilot project ini sukses dilaksanakan dan terlihat jelas manfaatnya bagi pelaku usaha ekonomi kreatif, tidak tertutup kemungkinan, tahun depan akan disalurkan BIP yang lebih besar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News