Baru ini media informasi USA Today merilis sebuah konten dengan teknologi VR, yang penggunanya bisa berkunjung ke Trump Wall yang dikampanyekan oleh Donald Trump 8 bulan lalu, ketika mencalonkan diri menjadi presiden dan hingga kini belum juga direalisasikan.
Meksipun tembok pemisah AS dan Meksiko tersebut belum dibangun sama sekali, mereka ingin memberikan sebuah gambaran seandainya Trump Wall didirikan, dan apa dampaknya bagi masyarakat dan lingkungan dengan adanya pembangunan tembok yang disebut serupa dengan Tembok Besar Tiongkok.
“Kami ingin menyajikan sebuah konten informasi yang mendalam dengan gaya storytelling atau bercerita dengan mengajak masyarakat untuk melihat langsung konsekuensi yang muncul jika Trump Wall didirikan," jelas Senior Vice President USA Today Network, Maribel Wardsworth.
"Informasi ini mungkin bisa didapatkan lewat perdebatan yang dikabarkan lewat media, tetapi dengan konten VR justru informasi yang disampaikan bisa lebih tersampaikan.”
Untuk membuat konten VR tersebut, mereka menggunakan beragam konten yang dikumpulkan, mulai dari video 360 derajat, foto, rekaman podcast, dan teknologi pemetaan geografis menggunakan sensor LIDAR sehingga bisa dibuat animasi 3D dari Trump Wall, dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar yang bisa dieksplor oleh pengguna VR.
Wadsworth mengatakan bahwa konten VR menjadi sebuah media informasi yang bisa menyatukan seluruh material informasi dalam satu konten. Di dalam konten yang bernama ‘”The Wall: Untold Stories, Unintended Consequences” berisi tidak hanya pengalaman merasakan Trump Wall yang dibangun, tetapi juga wawancara dengan tokoh yang merasakan langsung konsekuensi dari mega proyek tersebut.
Penggunaan konten VR dalam sebuah berita bukan hal baru. VR kerap dipergunakan untuk merekam peristiwa yang dianggap penting dan bisa menghadirkan pengalaman yang jarang didapatkan oleh masyarakat.
Misalnya, momen acara inagurasi atau pengangkatan presiden Amerika Serikat kemarin. Pengguna VR bisa merasakan berada langsung dekat dengan sosok Presiden Amerika Serikat ke-45.
“Konten kami rencana baru akan dirilis untuk perangkat VR seri HTC Vive saja karena teknologinya sudah mendukung eksplorasi fitur VR yang jauh lebih kompleks dan canggih tetapi harapannya tentu saja konten VR ini bisa diakses lebih luas lagi,” jelas Wadsworth.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
