Menurut Forbes, informasi tersebut termasuk biaya tambahan sebesar USD3,1 miliar terkait kewajiban kontijensi yang sebelumnya tidak terdapat pada surat kesepakatan. Foxconn juga baru mengetahui terkait kewajiban terhadap Sharp dapat melebihi JPY300 miliar atau sekitar USD2,7 miliar.
Terry Gou, founder dan ketua Foxconn, meminta sejumlah pihak perbankan dan pengacara mengadakan pertemuan untuk membahas permasalahan ini. Gou juga meminta permasalahan ini dapat diselesaikan pada minggu depan.
Sebelumnya, Gou berencana untuk berinvestasi pada Sharp di tahun 2012, dan membeli saham dengan harga JPY550 per lembar. Penawaran ini disebut dapat membantu produsen TV Aquos ini menghindari kebangkrutan.
Sementara itu, Sharp mengungkap akan tetap menjadi perusahaan mandiri dengan produk terbaru dibawah naungan mereknya.
Sharp juga menyebut akan tetap mempertahankan pegawainya, menyediakan dukungan untuk pihak yang ingin bekerja sama mewujudkan produk yang ingin Sharp produksi, serta mempertahankan divisi penelitian dan pengembangan, dan pabrik di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
