Sebuah laporan terbaru dari YouGov, lembaga riset global yang fokus pada perilaku konsumen, mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap ulasan dari sesama pengguna, jauh melebihi negara-negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.
Survei YouGov yang berjudul From Screen to Shelves: How Content Creators Are Driving Consumer Behavior in the Makeup Industry menunjukkan bahwa 94% responden perempuan di Indonesia telah membeli produk makeup dan turunannya dalam 12 bulan terakhir.
Yang lebih menarik, 54% responden Indonesia menyatakan lebih mempercayai ulasan dari pengguna lain dibandingkan dengan konten yang dibuat oleh influencer. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan Thailand dan Singapura.
Temuan ini mengindikasikan pergeseran signifikan dalam cara konsumen Indonesia mengambil keputusan pembelian. Mereka cenderung mencari pengalaman dan opini jujur dari sesama pengguna, bukan hanya promosi dari tokoh publik.
“Temuan ini menunjukkan bagaimana perilaku digital konsumen Indonesia berkembang secara unik, sekaligus memberikan panduan bagi pelaku industri kecantikan untuk merancang strategi yang relevan di kawasan ini,” kata Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia.
Lebih lanjut, survei ini menemukan bahwa tingkat kepercayaan terhadap UGC meningkat seiring dengan status sosial ekonomi. Sebanyak 62% konsumen dari kalangan berpenghasilan tinggi lebih mempercayai ulasan pengguna lain, sementara hanya 33% dari kalangan berpenghasilan lebih rendah yang merasakan hal serupa. Ini menunjukkan bahwa konsumen kelas atas lebih menghargai transparansi, otentisitas, dan pengalaman nyata dari sesama pengguna.
Selain itu, laporan YouGov juga menyoroti tingginya tingkat interaksi konsumen Indonesia terhadap konten kecantikan di ranah digital. Beberapa poin penting yang ditemukan adalah:
- Review jujur paling berpengaruh: 60% konsumen Indonesia menganggap review jujur sebagai bentuk konten yang paling meyakinkan dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Singapura (55%) dan Thailand (50%).
- Video pendek mendominasi: Format video berdurasi kurang dari 3 menit menjadi pilihan utama dalam konsumsi konten kecantikan, disukai oleh 68% responden Indonesia.
- Dari tontonan ke tindakan: Setelah menonton konten kecantikan, 43% konsumen Indonesia langsung mengunjungi situs atau media sosial brand.
- Livestreaming digemari millennial: Konsumen milenial di Indonesia lebih menyukai format livestreaming dibandingkan Gen Z. 29% responden rutin menonton sesi livestream, dan 94% dari penonton rutin tersebut pernah melakukan pembelian saat sesi berlangsung.
Meski demikian, konten dari ahli kecantikan seperti makeup artist dan dermatolog tetap menjadi sumber yang paling dipercaya. Di Indonesia, 73% responden mengaku lebih cenderung menonton konten dari para ahli.
“Meski konten buatan pengguna lebih dipercaya karena dianggap autentik dan relevan, peran influencer tetap signifikan dalam membangun percakapan dan menyajikan informasi yang lebih terkurasi,” tambah Edward. Ia menekankan bahwa brand perlu menggabungkan keduanya untuk membangun kepercayaan sekaligus memperluas jangkauan.
Survei ini melibatkan lebih dari 6.000 responden di Indonesia, Thailand, dan Singapura, dan dilaksanakan pada periode 19 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi industri kecantikan untuk memahami perilaku konsumen di Asia Tenggara dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
