Dilaporkan bahwa sekelompok pengguna iPhone mengajukan gugatan class action di Amerika Serikat. Siri terbukti menguping pembicaraan pengguna iPhone dan membagikan data tersebut ke aplikasi pihak ketiga (third parties), termasuk iklan.
Hal ini tentu saja melanggar hukum dan privasi, karena Siri melakukan hal tersebut tanpa persetujuan dan diketahui pengguna iPhone. Pengguna yang melakukan gugatan mengaku menerima iklan yang benar-benar sesuai dengan topik pembicaraan mereka di iPhone.
Dikutip dari situs BleepingComputer, gugatan class action ini diajukan ke pengadilan California oleh Fumiko Lopez, John Troy Pappas, and David Yacubian. Apple terbukti melanggar perundang-undangan mengenai invasi privasi.
Apple nantinya diharuskan membayarkan ganti rugi senilai USD95 juta atau sekitar Rp1,5 triliun termasuk seluruh biaya administrasi yang dikeluarkan selama proses gugatan hukum. Tidak hanya pengguna iPhone tapi iPad dan Mac juga akan menerima kompensasi tersebut.
Pengadilan membuka layanan pelaporan bagi pengguna produk Apple yang mengalami hal serupa ketika mengaktifkan fitur Siri pada periode 17 September hingga 31 Desember 2024. Pengadilan akan melakukan ‘ketok palu’ pada 14 Februari 2025.
Selain harus membayarkan ganti rugi, Apple juga diwajibkan membuat kebijakan yang jelas bagi konsumen jika Siri bisa mengolah data penggunanya, termasuk kewajiban untuk melindungi penggunanya.
Jika pengguna produk Apple masih tidak percaya dengan Siri, Apple sebenarnya sudah menyediakan opsi pengaturan untuk menonaktifkan Siri di perangkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
