Mengutip Engadget, angka tersebut merupakan penurunan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan kali ini tidak ada satu merek besar pun yang dapat mengelak dari penurunan terburuk ini.
HP menempati posisi kedua dengan penurunan pengapalan cukup ringan, sebesar 24 persen, sedangkan Apple menduduki peringkat keempat dengan penurunan terburuk sebesar lebih dari 40 persen.
Di sisi lain, Asus, Dell dan Lenovo mengalami penurunan pengapalan sebesar 30 persen. Penyebab penurunan ini dinilai sederhana, sebab konsumen enggan membeli PC di tengah kondisi ekonomi bergolak ini, dengan inflasi tinggi dan penerapan metode bekerja dari jarak jauh mulai mereda.
Masyarakat dinilai tidak memiliki anggaran cukup untuk membeli PC baru atau telah memiliki PC dengan kondisi yang masih cukup baik untuk digunakan. Apple tidak memberikan tanggapan terkait alasan di balik kondisi lebih sulit yang dialaminya jika dibandingkan dengan perusahaan lain.
Namun secara umum, Apple menargetkan pasar high-end dan menjadi lebih rentan dalam kondisi ekonomi buruk saat ini. Kendati demikian, transisi Apple dalam menggunakan chipset karyanya dinilai membantu perusahaan teknologi raksasa ini menghindari masa sulit layaknya yang dihadapi vendor Windows dalam beberapa tahun terakhir.
Sayangnya, kemampuan Apple berkelit dari masa sulit berkat chipset karyanya ini dinilai akan segera berakhir. Kendati demikian, analis optimis. Canalys meyakini bahwa penurunan terburuk pasar PC akan terjadi pada tahun 2023 ini, meski dua perusahaan penelitian ini memprediksi pemulihan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.
Sebab saat itu, PC model lama dinilai memasuki masa tenggang untuk upgrade, termasuk Chromebook di sekolah, sedangkan bisnis akan perlu melakukan update perangkat mereka ke sistem Windows 11.
IDC juga memprediksi perlambatan ini sebagai peluang bagi produsen untuk memindahkan sebagian produksinya ke luar Tiongkok. Namun, kedua perusahaan analisis ini masih memberikan catatan peringatan.
IDC memperingatkan bahwa industri PC berpotensi masih menghadapi masa sulit jika resesi berlanjut hingga tahun 2024 mendatang. Kendati penurunan signifikan telah terlewati, analis memperkirakan akan membutuhkan waktu lama agar pasar bisa kembali ke kondisi baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
