LinkedIn, yang memiliki markas di AS, adalah media sosial pertama yang diblokir atas dasar peraturan baru Rusia yang meminta perusahaan-perusahaan yang menyimpan data masyarakat Rusia untuk menyimpannya di server lokal.
Para analis layanan internet berpendapat, perusahaan teknologi lain seperti Facebook dan Twitter juga bisa diblokir kecuali mereka memindahkan data ke server di Rusia.
Maria Olson, juru bicara Kedutaan AS di Moscow berkata, Washington meminta pemerintah Rusia untuk membatalkan pemblokiran LinkedIn secepatnya, menyebutkan pemblokiran ini dapat merusak kompetisi dan merugikan masyarakat Rusia.
"AS sangat peduli dengan keputusan Rusia untuk memblokir LinkedIn," kata Olson dalam sebuah pernyataan pada Reuters. "Keputusan ini adalah yang pertama kali terjadi dan mengundang kekhawatiran sebagai alasan yang dapat digunakan untuk menutup situs-situs lain yang menyimpan data pengguna Rusia."
Sementara itu, Menteri Komunikasi Rusia, Nikolai Nikiforov berkata bahwa keputusan untuk memblokir LinkedIn telah ditetapkan oleh 2 pengadilan. Namun, dia menyebutkan, masalah LinkedIn ini masih bisa diselesaikan.
"Kami harap dialog konstruktif dapat menyelesaikan keadaan ini," katanya pada wartawan saat dia berkunjung ke Ljubljana, Slovenia.
"Semua perusahaan asing harus bertindak sesuai dengan regulasi dan ada banyak perusahaan yang tidak keberatan untuk memenuhi peraturan yang ada."
Pada hari Jumat, siapapun yang mencoba untuk mengakses LinkedIn melalui operator telekomunikasi Rusia MTS akan mendapat pesan yang mengatakan, "Akses ke situs yang Anda minta terlarang." Hal yang sama terjadi saat mencoba mengakses LinkedIn melalui Vimpelcom, operator telekomunikasi lain di Rusia.
Pemerintah Rusia berkata, peraturan baru yang mereka tetapkan dibuat untuk memastikan data pribadi masyarakat Rusia dapat dilindungi dengan baik, dan hal ini hanya bisa dicapai jika server data itu ada di Rusia.
Kritik berkata, peraturan baru ini merupakan bagian dari serangan Rusia terhadap media sosial, mengingat pemerintah berusaha untuk memperkuat kendali atas internet. Namun, Kremlin membantah bahwa mereka melakukan penyensoran online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id