Ilustrasi: NVIDIA
Ilustrasi: NVIDIA

AI Factory Bisa Kurangi Beban Jaringan Listrik, Begini Caranya

Mohamad Mamduh • 09 Juli 2025 20:43
Jakarta: Permintaan listrik untuk mendukung pusat data berkapasitas besar terus meningkat, tetapi pembangunan infrastruktur energi baru berjalan lambat. Emerald AI, startup yang didukung NVIDIA Inception, mengembangkan solusi untuk menjembatani kesenjangan ini. Dengan memanfaatkan energi yang sudah tersedia secara lebih fleksibel, pabrik AI dapat beroperasi tanpa membebani jaringan listrik saat puncak permintaan.
 
Di banyak wilayah, termasuk pusat teknologi besar di Amerika Serikat, operator listrik menganggap konsumsi data center sebagai beban tetap. Saat beban puncak terjadi—misalnya hari terik musim panas atau malam dingin ekstrem—jaringan kesulitan memasok daya tambahan. Akibatnya, risiko pemadaman bergilir dan kenaikan tarif listrik menjadi ancaman nyata bagi konsumen dan penyedia layanan AI.
 
Emerald Conductor adalah sistem bertenaga kecerdasan buatan yang menjadi perantara antara jaringan listrik dan pusat data. Dengan platform ini, beban kerja AI dikategorikan berdasarkan tingkat fleksibilitas dan prioritas.

Di Phoenix, Arizona, Emerald AI dan mitra melakukan uji coba pada cluster 256 GPU NVIDIA di Oracle Cloud Phoenix Region. Targetnya adalah menurunkan konsumsi daya sebesar 25% selama tiga jam pada saat puncak beban Salt River Project (SRP). Hasilnya:
 
- Penurunan konsumsi 25% dengan penyesuaian beban secara bertahap (15 menit).
- Kualitas layanan AI tetap terjaga sesuai ambang batas fleksibilitas.
- Pengguna dapat tetap menjalankan tugas penting tanpa gangguan.
 
Uji coba ini menunjukkan bahwa pusat data dapat “bernapas” bersama jaringan listrik, mengurangi risiko blackout dan menjaga stabilitas pasokan.
 
Kemampuan menyesuaikan konsumsi daya membuka beberapa keuntungan:
- Menghindari pemadaman bergilir dan lonjakan tarif listrik.
- Meningkatkan kapasitas penyerapan energi terbarukan dengan bertindak sebagai peredam fluktuasi pasokan.
 
Menurut studi Duke University, fleksibilitas 25% selama kurang dari 200 jam per tahun dapat menambah kapasitas 100 GW di jaringan—setara investasi data center bernilai USD2 triliun. Dengan demikian, pusat data tidak hanya menjadi konsumen besar, tetapi juga mitra strategis dalam stabilitas energi.
 
Emerald AI telah mengantongi pendanaan seed senilai US$24 juta dan menjadi bagian dari program NVentures. Ke depan, startup ini berencana memperluas uji coba teknologi di berbagai wilayah.
 
Mereka juga akan berkolaborasi lebih erat dengan NVIDIA untuk optimalisasi performa AI. Selain itu, mendukung regulasi baru, seperti di Texas, yang mewajibkan data center menurunkan beban daya saat diminta utilitas.
 
Permintaan listrik untuk pusat data diprediksi lebih dari dua kali lipat pada 2030, sehingga solusi fleksibilitas konsumsi akan semakin krusial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan