Vladislav Tushkanov, Group Manager Kaspersky AI Technology Research Center, menjelaskan bahwa teknologi transfer gaya, yang memungkinkan penerapan filter gaya pada gambar, sebenarnya bukanlah hal baru. Namun, dengan munculnya model bahasa-visi multimoda seperti gpt-4o oleh OpenAI, teknologi ini kembali populer dan memicu minat baru di kalangan masyarakat.
Tushkanov juga menyoroti popularitas asisten percakapan seperti ChatGPT, yang dapat memberikan kesan kerahasiaan yang salah. Ia menekankan bahwa penggunaan layanan daring, termasuk untuk membuat potret bergaya, tidak berbeda dengan penggunaan layanan daring lainnya. Kebijakan privasi masing-masing layanan biasanya menjelaskan bagaimana data diproses dan apa yang dapat dilakukan oleh operator layanan dengan data pengguna.
Meskipun sebagian besar perusahaan mapan memastikan keamanan data yang mereka kumpulkan dan simpan, Tushkanov mengingatkan bahwa perlindungan tersebut tidak sepenuhnya anti peluru. Masalah teknis atau aktivitas berbahaya dapat menyebabkan kebocoran data. Selain itu, akun yang digunakan untuk mengakses layanan dapat diretas jika kredensial atau perangkat pengguna disusupi.

Pakar intelijen Kaspersky Digital Footprint juga menemukan banyak unggahan di dark web dan forum peretas yang menawarkan akun pengguna curian untuk layanan AI, yang mungkin berisi riwayat percakapan pribadi dengan chatbot.
Foto, terutama potret, dianggap sebagai data sensitif karena menyediakan sejumlah informasi tentang pengguna yang dapat digunakan oleh penjahat dunia maya. Namun, Tushkanov menjelaskan bahwa foto saja hampir tidak dapat digunakan untuk melakukan penipuan.
Skema penipuan biasanya memerlukan informasi yang lebih beragam tentang korban, seperti informasi pribadi dan dokumen. Menggunakan chatbot untuk membahas masalah pribadi seperti keuangan atau kesehatan juga dapat memberikan peluang lebih besar bagi penjahat dunia maya untuk melakukan skema seperti spear phishing.
Untuk melindungi diri dari ancaman ini, Kaspersky memberikan beberapa tips sederhana:
1. Akun layanan AI harus dilindungi dengan kata sandi unik yang kuat dan, jika memungkinkan, dengan autentikasi dua faktor.
2. Gunakan solusi keamanan yang komprehensif, termasuk pengelola kata sandi, untuk melindungi perangkat dan akun.
3. Pilih layanan yang sudah mapan daripada berbagai penawaran proksi untuk mengurangi jumlah pihak yang memproses data.
4. Selalu perlakukan chatbot sebagai orang asing acak di internet dan jangan pernah membahas masalah pribadi atau membagikan detail rahasia.
5. Waspadalah terhadap situs web phishing potensial yang mengumpulkan kredensial dan menyebarkan malware.
Kaspersky juga menekankan bahwa pengguna yang lebih paham teknologi dapat memilih untuk menggunakan model bahasa besar dan multimoda lokal (di perangkat) untuk memproses data sensitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News