Dengan dibukanya Kickstarter di Singapura, para penggagas ide yang berasal dari negara tersebut bisa mendanai proyeknya melalui sistem penggalangan dana Kickstarter yang jaringannya telah mencapai seluruh dunia.
Kickstarter juga diharapkan dapat menumbuhkan startup kelas dunia seperti Oculus, Pebble dan Coolest Cooler.
Sebelum muncul di Singapura, partisipasi untuk melakukan penggalangan dana di Kickstarter hanya dapat dilakukan oleh warga Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Eropa. Singapura merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang terdaftar dan diakui oleh Kickstarter.
Menurut Mashable, alasan Kickstarter memasukkan Singapura ke dalam daftar negara yang diakuinya adalah karena banyaknya pihak yang berpartisipasi langsung dalam penggalangan dana di negara tersebut. CEO sekaligus Pendiri Kickstarter, Yancey Strickler, bahkan mengatakan bila Singapura telah memberikan sumbangsih hingga puluhan juta dollar AS di berbagai proyek Kickstarter.
Sejauh ini, setidaknya terdapat sekitar 100 ribu orang telah berpartisipasi di berbagai penggalangan dana sejak Kickstarter pertama kali diluncurkan. Dari data Kickstarter, Singapura telah memberikan sumbangsih sebesar hampir USD30 juta di 35.000 proyek Kickstarter.
Meski tidak menargetkan perkembangan layaknya di Amerika Serikat, namun Strickler berharap Singapura bisa menjadi tahap awal bagi Kickstarter untuk memperluas jaringannya di Asia.
"Saya berharap akan lebih banyak proyek inovasi dari wilayah Asia yang bermunculan di Kickstarter. Kami merupakan perusahaan yang tumbuh secara alami, tanpa mengandalkan iklan dan pemasaran lainnya," ujar Strickler.
Selain Singapura, Hong Kong juga menjadi negara Asia pertama yang masuk ke dalam daftar resmi Kickstarter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
