Peningkatan ini dinilai sebagai bukti keberhasilan Spotify dalam mempertahankan eksistensinya di bidang musik streaming yang memang tengah berkembang, terutama dengan kehadiran Apple Music yang menjadi salah satu pesaing terberatnya.
Dari total 100 juta pengguna tersebut, Spotify mengungkap sebanyak 30 juta orang merupakan pengguna berlangganan versi premium, dengan biaya langganan sebesar USD9.99 per bulan. Dengan sebagian besar pengguna menikmati versi gratis, kelangsungan layanan ini dilaporkan Phone Arena terbantu oleh pendapatan dari iklan.
Sementara itu, pada April lalu, Apple Music melaporkan telah memiliki 13 juta pelanggan. Namun, berbeda dengan Spotify, Apple tidak menawarkan layanan gratis yang didukung oleh iklan. Layanan musik streaming dari Apple itu menawarkan masa berlangganan gratis selama tiga bulan, sebelum pengguna diminta untuk mulai membayar biaya berlangganan.
Pengguna Apple Music yang memutuskan untuk berlangganan dikenakan biaya sebesar USD9.99 per bulan atau USD4.99 per bulan untuk pelajar. Apple juga menyediakan paket untuk keluarga dengan anggota hingga enam orang yang dihargai USD14.99.
Sejak peluncurannya di tahun 2006, Spotify masih belum mendapatkan keuntungan karena 80 persen pendapatannya digunakan untuk membayarkan royalti kepada penyanyi, label dan produser. Pada tahun lalu, Spotif mengalami kerugian operasional sebesar USD209 juta, sementara di 2014 mereka mengalami kerugian sebesar USD186,8 juta.
Seolah persaingan di industri streaming musik tidak cukup ketat, belum lama ini, Amazon mengumumkan bahwa mereka juga akan menyediakan layanan musik streaming. Layanan ini, kata Amazon, akan menawarkan biaya berlangganan yang kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
