Riset Manpower Group mencatat TI menempati posisi teratas daftar kelangkaan SDM di 2016, naik tujuh peringkat dari tahun sebelumnya. Menanggapi kebutuhan tersebut, CTI Group membentuk dua anak perusahaan baru, yaitu Inovasi Informatika Indonesia (i-3) yang bergerak di bidang edukasi dan PT Defender Nusa Semesta (Defenxor) sebagai penyedia managed security services.
“Perusahaan tidak lagi hanya mencari lulusan TI biasa tapi mencari talenta yang memiliki keterampilan yang lebih spesifik, misal spesialis di data mining, analisis dan cyber security," kata Presiden Direktur CTI Group Harry Surjanto.
"Dampak dari kelangkaan ini sangat signifikan, di antaranya potensi kehilangan pendapatan, pengembangan produk yang lamban, perluasan pasar yang lamban, atau bahkan kelelahan dan ketegangan karyawan di tim TI.”
Menanggapi tantangan tersebut, perusahaan juga dapat meningkatkan skill SDM TI mereka melalui pelatihan, merekrut pekerja berkualitas atau menggunakan layanan outsource untuk membantu menangani kebutuhan dan workload TI mereka. Inovasi Informatika Indonesia (i-3) diklaim meyediakan pelatihan bersertifikat internasional untuk membantu profesional TI dan non-TI yang menjadi pengguna jaringan perusahaan untuk mencapai potensi maksimal.
Saat ini, I-3 telah menjadi pusat pelatihan resmi untuk solusi Oracle, EC-Council, EMC, Redhat, VMware, Comptia, dan Pearson.
Selain melalui pendekatan edukatif, kelangkaan SDM TI terampil juga bisa diatasi dengan memanfaatkan jasa managed service provider yang dapat membantu mengelola kebutuhan keamanan TI perusahaan dan bertindak sebagai ahli yang memberikan rekomendasi untuk meningkatkan performa bisnis maupun mencegah risiko.
Hal ini menjadi amat penting terutama dalam bidang keamanan TI yang fungsinya semakin krusial dimiliki perusahaan. Lembaga riset Frost & Sullivan memprediksi pada 2020 akan ada sekitar 1,5 juta posisi lowong di bidang cyber security seiring dengan meningkatnya ancaman keamanan di era IoT di mana milyaran perangkat terkoneksi oleh jaringan internet.
Menurut CTI, Defenxor yang mengurusi managed security service provider (MSSP) memiliki tenaga ahli di bidang keamanan TI untuk melindungi aset perusahaan dari ancaman serangan siber melalui proses monitoring 24 jam dan manajemen fungsi keamanan TI.
Defenxor diklaim memiliki solusi yang terbagi menjadi tiga lingkup, yaitu: DIMS (Defenxor Intelligence Managed Security) yang melakukan fungsi pengawasan dan manajemen kemanan dengan memasang appliance di kantor pelanggan dan dipantau secara remote dari fasilitas Security Operations Center (SOC) milik Defenxor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id