Nicolas Walker, Principal Solutions Architect Nvidia, menjelaskan bahwa menerapkan AI di perusahan perlu proses. "Beberapa tantangan yang muncul di lingkungan korporasi adalah lingkungan kerja, faktor keamanan, dan kompetensi sumber daya manusia," ungkapnya.
Nvidia AI Enterprise adalah software berisi platform Nvidia AI yang bisa diakses global. Penggunanya bisa memanfaatkan tool di dalamnya dalam mengembangkan kemampuan AI sesuai kebutuhan bisnis. Dalam pertemuan terbatas dengan beberapa wartawan Asia Tenggara, mereka menjelaskan bahwa ekosistem Nvidia AI Enterprise bisa dipakai untuk berbagai macam skenario.
Solusi ini, lanjut Nicolas, ingin menjadi jawaban agar AI bisa diterapkan secara simpel, bahkan hingga untuk skala besar sekalipun. Untuk pengembangannya, ia mengatakan bekerja sama dengan banyak partner yang sudah lebih dahulu punya ekosistem pendukung, seperti infrastruktur.
Menggunakan model bisnis berlangganan, Nicolas memberi contoh implementasi solusi berdasarkan kebutuhan. Salah satu contohnya adalah platform Nvidia Rapids yang menjadi akselerator Apache Spark. "Waktu eksekusi bisa lima kali lebih cepat, dan biayanya bisa empat kali lebih terjangkau. Dan juga dapat dukungan penuh dari kami."
Nicolas mengklaim solusi AI Enterprise Nvidia bisa menghemat biaya hingga 25 persen, bergantung jenis skenarionya. Selain itu, hemat energi juga salah satu kelebihan yang ditawarkan, yang berarti berdampak pada Opex yang lebih rendah. "Sudah mendukung juga, Amazon EMR dan Nvidia Cloud Graphics."
Kemudian ada Nvidia Merlin, bagian dari ekosistem yang fokus pada pengembangan sistem rekomendasi. Contoh konkritnya adalah produk-produk rekomendasi pada sebuah halaman ecommerce, yang muncul di bagian bawah ketika konsumen sedang mencari suatu barang. Selain ecommerce, Merlin juga bisa dipakai di sektor perbankan dan jasa analisis.
Morpheus merupakan platform berikutnya yang fokus pada pengembangan keamanan siber. Dalam menciptakan sistem yang aman, Nvidia bekerja sama dengan para pemain di industri, seperti F5 Networks yang punya jam terbang lama di ekosistem keamanan aplikasi.
Terakhir yang menarik perhatian adalah Riva. Ini adalah aplikasi pengembangan atau SDK yang khusus merancang AI untuk percakapan. Seperti chatbot, pengembangan AI ini bisa meliputi audio dengan berbagai bahasa.
Bahkan untuk personalisasi, AI ini bisa ditanamkan aksen atau logat tertentu agar lebih dekat dengan audiens atau konsumen di wilayah tertentu. Nicolas mengaku, menggunakan Riva bisa menghemat biaya pengembangan AI hingga tujuh kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
