Google menerima laporan dari Malwarebytes bahwa pembaruan Barcode Scanner mengarahkan pengguna ke situs iklan pihak ketiga di browser default perangkat. Pengguna pun dipaksa untuk menginstal aplikasi pembersih sampah dan memori.
Mengutip Malwarebytes dijelaskan bahwa aplikasi ini setelah mendapatkan pembaruan pada Desember lalu pengguna merasakan ponselnya bekerja semakin berat dan menghabiskan daya baterai.
Sementara itu, melansir Android Central, ini merupakan taktik yang digunakan untuk mendapatkan pendapatan dari iklan dengan mendorong mereka ke pengguna dengan cara yang jahat. Apalagi aplikasi ini menyertakan kode untuk mencoba dan menyembunyikan dirinya sendiri.
Meski sudah dihapus, aplikasi besutan LAVABIRD LTD ini sudah diunduh sebanyak 10 juta kali di toko aplikasi Google. Ini berarti sudah ada jutaan pengguna yang terkena malware ini.
Bagi Anda merasa pernah mengunduh atau memasang aplikasi tersebut segera hapus. Karena meski sudah dihapus oleh Google, malware masih bisa bersarang jika aplikasi belum dihapus dari perangkat Anda.
Dalam laporannya Malwarebytes menyampaikan mayoritas aplikasi gratis di Google Play menyertakan semacam periklanan dalam aplikasi.Namun itu tidak berlaku untuk versi berbayar.
Dalam kasus aplikasi Barcode Scanner Malwarebytes mengaku sulit untuk mengetahui sudah berapa lama aplikasi ini menghuni di Google Play Store sebagai aplikasi yang sah sebelum mengandung malware.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
