Andrew Whitmore, Vice President of Sales di Motivair by Schneider Electric, dalam sebuah wawancara eksklusif di Data Center World 2025 Singapore mengungkapkan bahwa beban kerja AI kini menjadi penentu utama dalam perancangan infrastruktur pusat data. Untuk mengatasi panas ekstrem yang dihasilkan, industri kini beralih ke solusi pendingin cair (liquid cooling) yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Menurut Whitmore, pendekatan Motivair tidak hanya berfokus pada penjualan produk tunggal, melainkan pada pemahaman holistik terhadap ekosistem pusat data. “Ini bukan hanya tentang CPU atau komponen lainnya. Ini tentang ekosistem pusat data secara keseluruhan,” ujarnya.
Keunggulan kompetitif perusahaan terletak pada pemahaman end-to-end, mulai dari apa yang terjadi di tingkat silikon hingga di unit chiller. Dengan desain referensi yang teruji, Motivair mampu mengoptimalkan seluruh sistem untuk memastikan keandalan dan waktu operasional (uptime) yang maksimal bagi kluster AI.
Inovasi produk, khususnya pada Coolant Distribution Units (CDU), sangat dipengaruhi oleh evolusi silikon dari raksasa teknologi seperti NVIDIA dan AMD. “Kami terus berinovasi dalam hal ukuran, kapasitas, dan efisiensi untuk mengimbangi perkembangan silikon,” tambah Whitmore.
Secara global, Amerika Utara masih menjadi pasar pusat data terbesar dengan lebih dari 5.300 fasilitas. Namun, Whitmore menyoroti pertumbuhan masif yang sedang terjadi di Asia. “Kami melihat perkembangan besar di Malaysia dan Jepang. Kami juga melihat lonjakan di India dari para hyperscalers,” katanya. Negara-negara seperti Singapura, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam adopsi AI.
Meskipun teknologi pendingin cair menawarkan efisiensi tinggi, tantangan terbesar dalam adopsinya terletak pada aspek operasional. Sekitar 70% pusat data di dunia saat ini masih mengandalkan pendingin udara.
Transisi ini menuntut perubahan pola pikir dan prosedur bagi para manajer operasional yang terbiasa menangani udara kini harus berhadapan dengan sistem berbasis cairan. “Kurangnya pemahaman dan pengalaman pelanggan adalah kesulitan utama,” jelas Whitmore. Untuk itu, Motivair bersama Schneider Electric secara aktif memberikan edukasi dan kemitraan untuk memastikan transisi berjalan mulus dan aman.
Ke depan, Whitmore memprediksi bahwa sistem pendingin udara dan cair akan terus berdampingan dalam model hibrida. Tren utama yang akan mendorong inovasi adalah densifikasi, yaitu upaya untuk menempatkan lebih banyak daya komputasi dalam ruang yang lebih kecil untuk efisiensi yang lebih tinggi. “Densifikasi akan terus menantang sisi termal dari persamaan ini,” ujarnya.
Dalam peta jalan 5 hingga 7 tahun ke depan, teknologi seperti pendingin single-phase direct-to-chip diperkirakan akan menjadi standar baru yang didorong oleh produsen silikon.
Aspek keberlanjutan juga menjadi pendorong utama. Pendingin cair bisa 3.000 kali lebih efisien daripada pendingin udara. Sinergi antara keahlian Motivair di bidang pendinginan dan kepemimpinan Schneider Electric dalam manajemen daya bertujuan untuk menurunkan Power Usage Effectiveness (PUE) pusat data secara signifikan.
“Ini bukan hanya tujuan korporat, ini adalah tujuan pribadi. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki planet yang sehat untuk generasi mendatang,” tutup Whitmore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
