Aplikasi ini merupakan solusi komunikasi seluler jangkauan jarak jauh yang dapat membantu nelayan mengatasi tantangan operasional yang sering dihadapi, mulai dari akses prakiraan cuaca, penentuan lokasi penangkapan ikan optimal, pelacakan GPS, dan akses real-time ke pembeli langsung ikan di pasar.
MarineMobile menjadi perwujdukan pengembangan kemampuan 5G frekuensi 2,3 GHz untuk menyediakan akses bagi kehidupan masyarakat kawasan maritim. Aplikasi ini telah diuji coba di kawasan perairan Gorontalo.
Berbekal jaringan broadband Telkomsel menggunakan perangkat radio 5G dari ZTE dan teknologi Antena Aktif bisa dihadirkan jarak coverage jaringan 2G GSM hingga 72 km, 4G/LTE hingga 69 km, dan 5G hingga 60 km di laut terbuka.
BACA JUGA: Cara Transfer Kuota Telkomsel
Kini nelayan dapat mengakses MarineMobile untuk mengakses aplikasi pihak ketiga, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, serta mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan dengan kegiatan penangkapan ikan yang lebih presisi.
“Kolaborasi strategis Telkomsel dan ZTE merupakan upaya bersama merealisasi potensi kemaritiman nasional tersebut melalui implementasi teknologi 5G yang inovatif. Dengan bersinergi bersama stakeholders dalam mendorong realisasi peta jalan transformasi digital nasional,” ujar Direktur Network Telkomsel Nugroho.
Sebelumnya Telkomsel dan ZTE melakukan uji coba tersebut kemudian mendorong kehadiran solusi MarineMobile yang mengintegrasikan teknologi Massive MIMO dan fitur cakupan Ultra 5G, serta menggunakan perangkat ZTE i5GC.
Perangkat tersebut juga dilengkapi dengan dukungan solusi backhaul jaringan yang fleksibel dan mampu menghadirkan latensi rendah dan throughput besar hingga 250 Mbps.
“Dengan standar baru di antara opsi yang telah ada, solusi ini membantu para nelayan untuk melakukan komunikasi tanpa hambatan, bahkan di lingkungan laut yang paling menantang,” kata Richard Liang, Presiden Direktur ZTE Indonesia
“Kami menyadari bahwa peran teknologi tidak hanya terbatas pada konektivitas, namun juga mencakup aspek perlindungan dan peningkatan efisiensi secara menyeluruh,” ungkapnya.
Berdasarkan data BPS tahun 2020 Provinsi Gorontalo merupakan salah satu wilayah potensi maritim besar di Indonesia dengan sumber daya kelautan mencapai 115.812 ton senilai IDR 2,643 milyar (lebih dari 160 ribu USD) setiap tahun pada berbagai jenis ikan tuna, ikan cakalang, ikan kembung, udang, dan produk lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News