Microsoft memimpin dalam laporan pertumbuhan pendaftaran konsumen untuk layanan cloud yang ditawarkannya, yaitu Azure. Layanan Microsoft tersebut dilaporkan mengalami peningkatan pendapatan sebesar hampir dua kali lipat.
Sementara itu, penjualan Intel meningkat lebih dari yang diperkirakan, terbantu oleh pemesanan prosesor yang digunakan untuk mendukung server data center. Server ini merupakan perangkat pendukung utama dari layanan komputasi awan.
Mengecewakan dalam hal keuntungan, namun jumlah tersebut turut mengindikasikan bahwa biaya besar yang dikeluarkan Alphabet untuk mengejar ketertinggalannya dari Amazon dan Microsoft dinilai sepadan.
Bloomberg juga melaporkan pendapatan Google dari bidang Other Revenue, termasuk komputasi awan, meningkat sebesar 62 persen menjadi USD3,4 juta selama kuartal keempat tahun 2016 lalu.
Sementara itu, Gartner memperkirakan lebih dari pengeluaran USD1 triliun atau sekitar Rp13.333 triliun baik secara langsung maupun tidak langsung akan terpengaruh oleh peralihan ke ranah komputasi cloud dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Harga saham juga dilaporkan mengindikasikan optimisme yang dirasakan oleh Gartner tersebut. Hal ini terlihat dari nilai saham Microsoft dan Alphabet yang mencapai nilai tertingginya pada minggu ini, sementara saham Intel mencapai nilai tertingginya pada bulan Oktober tahun 2016 lalu.
Pertumbuhan pada ranah komputasi awan juga dinilai berkat upaya yang dilakukan oleh Microsoft. Perusahaan berbasis di Redmond, Washington ini memfokuskan sejumlah dana untuk data center, serta menambahkan produk guna menarik perhatian pelanggan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
