Menekankan kebijakan tanpa toleransi, pada memo tersebut, Snap menyebut akan memecat, mengenakan denda, ataupun memenjarakan pegawai, yang ketahuan membocorkan informasi rahasia perusahaan.
Penasihat umum dan pengacara Snap Michael O'Sullivan dalam memo tersebut juga menyebut pegawai yang membocorkan informasi rahasia Snap akan dituntut secara hukum, meski pegawai tidak mendapatkan keuntungan dari informasi tersebut.
Memo ini muncul secara bocoran informasi terbaru mengungkapkan perusahaan berencana untuk merumahkan sejumlah staf, dan menyebarluaskan data rahasia terkait angka pasti dari jumlah aktif pengguna harian pada aplikasi pesan Snapchat.
Data menampilkan bahwa Snap Maps tidak mengalami pertumbuhan terkait dengan jumlah pengguna. Fitur ini menampilkan lokasi Snap dikirimkan, memungkinkan pengguna mengetahui asal dari informasi yang dihadirkan pada konten.
Pada bulan September lalu, hanya sebesar 11 persen dari pengguna Snapchat yang memanfaatkan fitur Snap Maps setiap harinya. Selain itu pada memo tersebut, O'Sullivan juga menyebut, untuk menjawab pertanyaan dari media, pegawai Snap hanya diizinkan menyampaikan respon "no comment".
Sebelumnya, Snap Inc. mengonfirmasi telah merumahkan setidaknya 20 karyawan di berbagai divisi. Sebagian besar orang yang dipecat bekerja dalam tim konten di kantor New York dan London, dan lebih dari 10 orang yang dipecat kemarin merupakan bagian dari tim konten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
