Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas NU NTB, Business Center Alumni UI (KBA UI), dan Yayasan Sakuranesia. Penandatanganan ini berlangsung dalam rangkaian Festival Keamanan Siber Internasional Positive Hack Days.
Proyek edukasi bersama akan menjadi fokus utama kerja sama ini. Pembangunan fasilitas pelatihan praktis keamanan siber, pelatihan untuk tenaga pengajar, serta pengembangan kursus tentang keamanan ofensif, defensif, dan praktik pengembangan perangkat lunak yang aman akan diimplementasikan. Platform simulasi siber EdTechLab juga akan digunakan untuk mendukung pelatihan praktis di universitas-universitas tersebut.
"Kami telah membangun salah satu tim profesional keamanan siber terbaik dan siap berbagi keahlian unik kami," kata Denis Baranov, CEO Positive Technologies. "Kemitraan dengan universitas-universitas di Indonesia ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan misi kami untuk memperkuat ketahanan siber global."
Studi dari Positive Technologies mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi fokus utama aktivitas di forum dark web di Asia Tenggara, dengan 28% iklan terkait dengan negara ini. Selain itu, 62% serangan siber yang sukses di Indonesia mengakibatkan kebocoran data. Sektor sains dan pendidikan juga termasuk dalam lima sektor teratas yang rentan terhadap serangan peretas di kawasan ini.
Prof. Yudi Darma, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Republik Indonesia, menyambut baik kolaborasi ini.
"Membangun sistem keamanan siber yang kokoh adalah prioritas utama di tengah transformasi digital Indonesia," ujarnya. "Positive Technologies, dengan pengalaman praktisnya, menawarkan dukungan berharga dalam upaya nasional ini."
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Positive Technologies meluncurkan Positive Hack Camp, program pelatihan internasional gratis tentang keamanan siber praktis. Sesi pertama program ini diikuti oleh sekitar 70 peserta dari 20 negara, termasuk Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber di Indonesia, serta memperkuat pertahanan negara terhadap ancaman siber yang semakin kompleks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News