Menteri Komunikasi dan Informatika menyebut Indonesia menjadi salah satu negara target serangan siber teratas di seluruh dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika menyebut Indonesia menjadi salah satu negara target serangan siber teratas di seluruh dunia.

Indonesia Masuk Daftar Teratas Target Serangan Siber

Lufthi Anggraeni • 06 Oktober 2018 12:23
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut Indonesia selalu masuk ke dalam daftar 10 teratas target serangan siber.
 
Berdasarkan situs Threat Cloud Checkpoint selama beberapa hari terakhir, Indonesia masuk ke dalam daftar tiga teratas target serangan siber.
 
"Indonesia beberapa hari ini masuk ke urutan ketiga, di bawah Amerika Serikat dan India. Indonesia hampir selalu masuk ke daftar 10 besar negara yang jadi target serangan siber. Makanya harus ada perhatian khusus untuk melindungi negara kita," ujar Rudiantara.

Situs Threat Cloud Checkpoint turut menampilkan Amerika Serikat dan India yang menempati urutan satu dan dua negara target utama serangan siber.
 
Selain Indonesia, daftar 10 teratas target serangan siber utama juga ditempati oleh Australia, Mexico, Inggris, Brasil, Norwegia, Filipina dan Tiongkok.
 
Di seluruh dunia dilaporkan mengalami serangan siber sebanyak 10 juta kali dalam satu hari, dengan jenis serangan beragam.
 
Sejumlah serangan yang terdeteksi termasuk malware, DDoS, phishing. Hal ini menjadi alasan Kemenkominfo mendukung gagasan Xynesis, untuk menghadirkan program pencarian bakat pelindung siber.
 
Program bernama Born to Protect tersebut untuk menjawab tantangan minimnya jumlah SDM berkemampuan di bidang keamanan siber. Program ini tidak hanya berupa pelatihan, juga termasuk pemberian sertifikasi.
 
Program yang telah digulirkan sejak tahun lalu telah menelurkan 1.000 peserta yang tersertifikasi. Rudiantara menyebut tidak hanya untuk pemerintahan, peserta yang telah mendapatkan sertifikasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh industri.
 
Rudiantara menyebut pada tahun 2018, Kemenkominfo menargetkan untuk menelurkan 20 ribu bakat digital di berbagai bidang. Ke depannya, Kemenkominfo akan lebih terfokus ke manajerial, dan teknologi pendukung revolusi industri 4.0 seperti AI dan IoT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan