"Nokia adalah brand yang dikenal secara global, dan kami memiliki kesempatan untuk mengembalikan hal tersebut seperti sedia kala, bahkan lebih baik. Saya menyukai Nokia, serta nilai yang diusungnya. Dan saya harap dapat menyaksikan Nokia kembali berdiri," ujar Rantala dalam sebuah email.
Rantala merupakan mantan CEO kreator Angry Birds, Rovio, dan veteran Nokia. Sementara itu, HMD Global yang menaungi merek Nokia ini juga didukung oleh mantan eksekutif Nokia, Arto Nummela, yang ditujuk sebagai Chief Executive HMD.
HMD Global didirikan pada bulan Mei, bulan yang sama saat Microsoft menyerahkannya kepada Foxconn FIH Mobile dan HMD Global. Startup ini berharap kekuatan dari nama Nokia akan mampu menarik perhatian konsumen, seperti yang dilaporkan CNET.
Sementara itu, Rentala percaya bahwa konsumen masih mengenali merek tersebut dan memilih untuk membeli ponsel Nokia. Rantala mengungkap rencananya untuk melaksanakan kampanye marketing secara global dalam jangka waktu tiga tahun mendatang. Kampanye ini diperkirakan membutuhkan biaya lebih dari USD500 juta.
Angka ini dinilai lebih rendah dibandingkan Apple dan Samsung, yang mengeluarkan biaya marketing bernilai miliaran dollar Amerika Serikat. Rantala mengungkap, biaya bernilai USD500 juta ini akan dimanfaatkan HMD untuk terfokus menjadi berbeda dari pesaingnya.
Peran yang diemban Rantala saat ini dinilai memiliki tugas yang cukup besar. Seperti Nummela, Rantala mengawali karir di Nokia dan mengemban berbagai posisi dan jabatan selama 17 tahun. Rantala memutuskan untuk meninggalkan Nokia pada tahun 2011, saat menjabat sebagai Senior Vice President of Marketing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
