Smartphone ini menggabungkan fleksibilitas layar ganda di tubuh satu perangkat yang bisa dilipat Sebanyak dua kali. Kendati belum ada konfirmasi bahwa perangkat ini akan dijual di Indonesia pada saat perilisan awal, sejumlah pasar besar seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia berpotensi akan menjadi prioritas distribusi awal.
Strategi ini memungkinkan Samsung menguji pasar lipat tiga dan mempersiapkan perangkat sebelum memperluas ke pasar lainnya. Ponsel lipat tiga Samsung ini diklaim mampu menyuguhkan layar berukuran sangat luas saat dalam kondisi terbuka penuh.
Kemampuan ini menawarkan pengalaman seperti tablet namun bisa dilipat menjadi bentuk lebih ringkas. Namun desain ini menghadirkan tantangan teknik besar yaitu engsel ganda, ketahanan layar lipat dua kali, bobot ideal, dan pengalaman lipatan mulus tanpa garis lipatan yang terlalu terlihat.
Bocoran spesifikasi yang beredar menunjukkan bahwa Samsung berpotensi untuk menggunakan panel Super AMOLED fleksibel di setiap bagian layar, serta dukungan lapisan pelindung ultra tipis agar tetap aman ketika dilipat beberapa ribu siklus.
Banyak pengamat teknologi menyoroti bahwa kunci sukses perangkat ini akan terletak pada keandalan engsel dan kualitas tampilan tepi lipatan. Menurut bocoran awal yang beredar, ponsel lipat tiga ini berpotensi dipasarkan dengan harga sangat tinggi di antara kelas flagship ultra-premium.
Beberapa perkiraan menyebut angka harga yang setara atau sedikit di atas Galaxy Z Fold dan Flip generasi terbaru, terutama mengingat tingkat kerumitan teknis tinggi. Sebagai pembanding, perangkat lipat tiga yang pernah diuji oleh perusahaan teknologi eksperimental seringkali dikenai harga setara laptop kelas menengah.
Jika Samsung bisa menekan biaya produksi melalui desain modular dan optimasi manufaktur, maka harga global bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan ekspektasi awal. Namun, mengingat peluncuran awal berpeluang dilakukan hanya di pasar besar, konsumen Indonesia akan perlu menunggu beberapa waktu.
Dengan merilis perangkat ini secara global terlebih dahulu, Samsung bisa mendapatkan umpan balik dari pasar besar dan melakukan iterasi perbaikan lebih cepat sebelum merambah ke pasar sekunder. Strategi ini juga memungkinkan Samsung menguji suplai, logistik, dan penerimaan pasar dan kesiapan konsumen menerima perangkat berdesain lipat tiga tersebut.
Di pasar global, Samsung juga bisa mengatur stok terbatas agar perangkat tetap eksklusif dan menarik pembeli awal. Pendekatan serupa pernah dilakukan Samsung saat merilis Galaxy Z Fold dan Flip generasi awal.
Selain itu, peluncuran di berbagai pasar besar memungkinkan Samsung menjalin kemitraan operator, promosi bundling, dan layanan purna jual lokal pada tiap negara. Setelah peluncuran global sukses, barulah Samsung berpeluang memperluas ke pasar seperti Indonesia, Brazil, India, dan negara berkembang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
