Perusahaan asal Taiwan ini sebelumnya sudah hadir di Indonesia, dengan menawarkan rangkaian produk NAS dan jaringan. Konsumen belum tentu banyak yang mengenal merek ini karena identik dengan korporasi.
Saat ditanya mengenai strategi, pihak Synology mengaku saat ini lebih mengutamakan menggandeng partner lokal. “Ini sifatnya jangka pendek,” kata APAC President Synology Simon Hwang.
Ia mengaku Indonesia adalah pasar yang besar dengan karakteristik yang berbeda. Ini karena Indonesia punya banyak pulau, dan cara paling cepat untuk memperluas pasar adalah menggaet lebih banyak partner lokal.
“Secara internal, kita juga sedang merekrut orang Indonesia, agar bisa memperkenalkan produk lebih jelas. Penekanan kami sebagai penyedia solusi lengkap, dari software sampai hardware. Bahwa dengan menggunakan layanan kami bisa mengurangi TCO (Total Cost Ownership).”
Ia juga mengakui, saat ini konsumen belum paham mengenai perangkat seperti NAS. Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh adalah menggelar seminar secara rutin, dan saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Apakah Synology punya target penjualan? Simon mengatakan mereka bukan melihat angka penjualan, dan lebih mengutamakan angka pertumbuhan. “Setiap negara juga punya pasar yang berbeda, jadi kuantitas bukan hal pertama.”
Synology juga mengumumkan focus tahun ini adalah menggandeng para pelaku UKM. Ini juga merupakan salah satu alasan tampilnya jajaran perangkat B2B di Computex 2019.
Mereka mengaku tidak melupakan konsumen biasa, yang diklaim menyukai kemudahan dari solusi NAS. Simon menyebut akan lebih banyak produk lagi di kuartal empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
