Untuk mendapatkan izin tersebut, Qualcomm harus menyetujui sejumlah persyaratan. Sebagai contoh, perusahaan berbasis di San Diego itu tidak dapat membeli paten penting standar NXP, dan Qualcomm harus berjanji bahwa produk pesaing masih dapat bekerja sama dengan NXP.
Persetujuan dari badan regulasi Uni Eropa dilaporkan akan diumumkan pada minggu mendatang. Kesepakatan ini awalnya diajukan oleh Qualcomm pada bulan Oktober 2016 lalu, dan pada November lalu, Qualcomm menjadi target akuisisi.
Hal tersebut karena desainer chip lain, Broadcomm melakukan penawaran yang tidak diperkirakan sebelumnya kepada NXP. Sementara itu, badan regulasi Amerika Serikat telah memberikan lampu hijau kepada Qualcomm untuk mengakuisi NXP.
Namun, setelah mendapatkan izin dari badan regulasi terkait di Eropa, kesepakatan ini masih harus menunggu persetujuan dari institusi di Tiongkok. Institusi anti-trust Eropa mengkhawatirkan keuntungan yang diperoleh Qualcomm setelah mengakuisisi NXP.
Qualcomm dikhawatirkan akan memiliki pangsa pasar tinggi di wilayah tersebut di bidang chipset seluler, serta chip yang digunakan untuk konektivitas seluler. Sebelumnya pada tahun 2015 lalu, Uni Eropa menuduh Qualcomm membayar Apple untuk menggunakan chipset karyanya secara eksklusif.
Selain itu, Uni Eropa juga menuduh Qualcomm menjual chip tertentu dengan harga lebih terjangkau untuk mengeliminasi kompetitor di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News