Informasi yang disampaikan menyatakan bahwa periode eksklusif negosiasi penggabungan kedua bisnis tersebut diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Kedua pihak mengakui masih ada strata dan ketentuan kesepakatan yang masih harus diselesaikan.
"Pemegang saham kami telah menyatakan mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan negosiasi yang telah berlangsung dengan konstruktif ini," tulis CEO PT H3I, Cliff Woo.
"Kedua belah pihak akan terus bekerja untuk menyelesaikan due diligence serta syarat dan ketentuan kesepakatan," tambahnya. Batas waktu ini memang berubah cukup jauh dari rencana sebelumnya yaitu 30 April 2021.
Kabar mengenai kesepakatan merger antara dua operator seluler ini pertama kali disampaikan pada akhir Desember tahun lalu. Pemilik saham mayoritas Indosat, Ooredoo Q.P.S.C serta pemilik saham dari Tri Indonesia, CK Hutchison Holding Limited telah menandatangani nota kesepahaman.
Di dalamnya tertuang kebijakan bahwa baik Tri Indonesia maupun Indosat berkesempatan menjadi pemegang saham mayoritas dari entitas baru hasil merger keduanya yang saat ini masih belum terlihat bentuknya.
Merger kedua operator seluler ditanggapi baik oleh pengamat maupun pihak pemerintah terutama Kementerian Kominfo terutama sejak masa Menkominfo Rudiantara beberapa tahun lalu ketika kabar merger mulai terdengar. Hal ini membuat efisiensi industri telekomunikasi karena penggunaan frekuensi untuk jaringan lebih optimal.
Di sisi konsumen, pemerataan layanan menjadi lebih cepat dan menghindari perang tarif layanan yang di sisi lain membuat kualitas layanan kurang sempurna. Hal ini juga berkaca dari negara lain yang hanya memiliki beberapa saja penyedia telekomunikasi seluler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
