Selama ini, telah ada banyak usaha untuk membuat aplikasi menelpon. Salah satunya adalah Phone, aplikasi pemanggil dari Google. Contoh lainnya adalah TrueCaller.
Namun, meski aplikasi tersebut menawarkan berbagai kemudahan, adanya satu kelemahan desain pada aplikasi tersebut dapat mengekspos data pribadi dari 100 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi itu.
Menurut SlashGear, TrueCaller adalah aplikasi yang menawarkan fitur identifikasi dari orang yang menelpon Anda. Sekarang ini, tampaknya sekadar melihat nomor ponsel orang yang menelpon tidak lagi cukup, Anda juga harus melihat informasi mengenai sang penelepon untuk menentukan apakah Anda ingin mengangkat telepon tersebut atau tidak.
TrueCaller akan mengidentifikasi panggilan masuk dan akan mencocokkannya dengan nomor-nomor yang sudah ditandai oleh sang pengguna. Ia akan memberitahu Anda jika sebuah nomor spam mencoba menghubungi Anda.
Jika ada kesalahan atau ada nomor baru, Anda juga dapat menandainya untuk membantu aplikasi ini menjadi lebih baik.
Namun, Cheetah Mobile Security baru saja menemukan sebuah masalah. TrueCaller menggunakan IMEI ponsel sebagai cara untuk mengidentifikasi seseorang. Hal ini berarti, siapapun yang dapat melihat nomor IMEI dari aplikasi TrueCaller - baik melalui pencurian data atau cara lain - dan mencari nomor tersebut di situs TrueCaller dapat melihat informasi pribadi sang pemilik ponsel.
Informasi tersebut diantaranya nama, jenis kelamin, alamat email, alamat rumah dan informasi lain yang TrueCaller simpan. Hacker juga dapat memodifikasi akun sang korban, menghilangkan blokir nomor spam dan membuat nomor spam tersebut dapat kembali masuk.
Untungnya, TrueCaller dengan cepat memperbaiki kelemahan ini. Bagi Anda yang menggunakannya, ada mengunduh versi terbaru dari aplikasi TrueCaller secepatnya. Kabar baiknya, tidak ada eksploitasi yang terjadi dari kelemahan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
