Dengan desain yang ringkas namun performa setara laptop, tablet kini menjadi perangkat utama untuk belajar daring, presentasi kerja, hingga aktivitas kreatif seperti desain dan editing ringan.
Namun, keterbatasan sistem operasi tunggal sering kali membuat pengguna harus memilih antara kekuatan produktivitas Windows atau fleksibilitas Android. Di sinilah konsep tablet dual OS hadir sebagai solusi.
Ketersediaan dua sistem operasi dalam satu perangkat memungkinkan pengguna dapat beralih dari tugas profesional ke aktivitas santai hanya dengan satu klik, tanpa harus membawa dua gadget berbeda.
Meskipun tren tablet dual OS sempat meredup di pasar global, minat terhadap perangkat ini kembali meningkat di 2025. Kombinasi efisiensi daya Android dan kemampuan kerja Windows membuat perangkat seperti ini relevan untuk gaya kerja hybrid dan mobilitas tinggi.
Sejumlah produsen seperti Chuwi, Teclast, Cube, PiPO, dan Jumper pun masih menjadi rujukan bagi pengguna yang mencari fleksibilitas maksimal di harga terjangkau.
1. Chuwi Hi10 Plus
Chuwi Hi10 Plus dikenal sebagai tablet 2-in-1 yang populer di masanya karena menghadirkan sistem operasi ganda: Windows 10 Home dan Remix OS 2.0 (berbasis Android 5.1).Tablet ini mengandalkan prosesor Intel Atom x5-Z8300 / x5-Z8350 Quad-core (hingga 1.92 GHz) dengan RAM 4 GB DDR3 dan penyimpanan internal 64 GB eMMC yang bisa diperluas hingga 128 GB.
Layar 10,8 inci berpanel IPS, baterai 8.400 mAh, serta dukungan port lengkap termasuk USB Type-C dan Micro HDMI menjadikannya pilihan ideal untuk mahasiswa dan pekerja kantoran. Harga perangkat ini di pasar sekunder berkisar Rp1,8 juta – Rp2 juta.
2. Teclast X80 Power
Tablet Teclast X80 Power menghadirkan performa tangguh dalam bodi tipis berbahan aluminium setebal 7,2 mm dengan bobot hanya 327 gram.Perangkat ini menjalankan Windows 10 Home dan Android 5.1 Lollipop, dengan dukungan prosesor Intel Atom x5-Z8300 Quad-core, RAM 2 GB LPDDR3, dan penyimpanan 32 GB eMMC.
Dengan layar 8 inci berpanel IPS, tablet ini cocok untuk mobilitas tinggi — ringan dibawa ke kampus maupun rapat. Harga di pasaran kini berkisar Rp650 ribu hingga Rp1,5 juta, tergantung kondisi unit.
3. Cube iWork10
Dirancang sebagai tablet 2-in-1 serbaguna, Cube iWork10 menawarkan pengalaman Dual OS dengan Windows 10 Home dan Android 5.1.Mengusung prosesor Intel Atom x5-Z8350, RAM 4 GB, serta memori internal 64 GB eMMC, tablet ini mampu menjalankan aplikasi kantoran maupun hiburan ringan.
Versi Pro dilengkapi keyboard magnetik untuk pengalaman kerja layaknya laptop mini.
Harga pasaran pada November 2025 berada di kisaran Rp1,25 juta – Rp2 juta tergantung kelengkapan aksesori.
4. PiPO W1 Pro
PiPO W1 Pro menjadi pilihan yang lebih berorientasi pada produktivitas karena fokus di Windows 10 Home, meski beberapa unit juga hadir dengan opsi Dual OS.Mengandalkan Intel Atom x5-Z8350 Quad-core (hingga 1.92 GHz), RAM 4 GB, dan penyimpanan 64 GB eMMC, perangkat ini sanggup menjalankan aplikasi bisnis maupun coding ringan.
Dengan harga Rp1,3 juta hingga Rp1,85 juta (termasuk keyboard docking), PiPO W1 Pro menjadi alternatif ekonomis bagi pengguna yang mencari tablet kerja berbasis Windows.
5. Jumper EZpad 5S
Menutup daftar, Jumper EZpad 5S dikenal sebagai tablet ekonomis yang fokus pada performa efisien. Ditenagai Intel Atom x5-Z8350, RAM 4 GB LPDDR3, dan penyimpanan 64 GB eMMC, tablet ini cukup andal untuk pekerjaan produktivitas dasar seperti pengolahan dokumen dan browsing.Tablet Windows-only ini dibanderol di kisaran Rp1,2 juta hingga Rp1,7 juta, menjadikannya salah satu opsi paling terjangkau di kelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id