Jakarta: Apple kehilangan lebih dari USD250 miliar nilai pasar pada hari Kamis, 3 April 2025, dengan saham anjlok hingga 8,5 persen sebagai akibat dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Dikutip dari TechCrunch, pembuat iPhone tersebut mengalami salah satu pukulan terbesar di Wall Street, di mana saham teknologi anjlok karena investor mengalihkan uang dari aset yang tidak stabil. Tesla, Nvidia, dan Meta turun 6 persen, dan saham Amazon turun 7,2 persen.
| Baca juga: Apple Didenda Lebih EUR150 Juta Karena Diskriminatif Soal Aplikasi |
Trump mengumumkan tarif yang luas pada hari Rabu sore setidaknya 10 persen secara keseluruhan, dan bahkan lebih tinggi untuk beberapa negara.
Total tarif China melonjak hingga 54 persen yang akan berlaku pada tanggal 5 April 2025. Analis Wedbush Securities mengatakan tarif tersebut "lebih buruk daripada skenario terburuk" bagi investor teknologi.
Gedung Putih menegaskan tarif tersebut bukanlah taktik negosiasi tetapi suatu keharusan untuk meningkatkan manufaktur dalam negeri. Presiden menyebutnya sebagai langkah untuk "membebaskan" ekonomi Amerika.
Tarif besar Trump atas barang impor ke AS memengaruhi semua pemasok dan pusat manufaktur Apple terbesar di Asia, dari Tiongkok hingga Taiwan, India hingga Vietnam, meskipun CEO Tim Cook berupaya merayu pemerintah. Itu berarti setiap model iPhone, iPad, Mac, dan aksesori yang dijual Apple akan terkena dampaknya.
Cook akan memilih untuk menaikkan biaya bagi konsumen atau membiarkan Apple menanggung kerugian, sehingga potensi keuntungannya hilang hingga puluhan miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
