Di balik kehebatan produk ini ada tiga orang yang berperan dalam menghadirkan inovasi di dalamnya yaitu Kyuseong Lee di Future Planning Group, Jisoo Kim di Design team, Hyun Mook Choi di Future Planning Group, Samsung Visual Display Business.
“Saya merancang konsep Odyssey Ark dengan pemikiran bahwa setiap orang mungkin memiliki impian untuk membuat arcade mereka sendiri dengan perangkat game favorit mereka,” kata Hyun Mook Choi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jawaban berbeda disampaikan Jisoo Kim. Dia mengatakan desain produk ini terinspirasi oleh putranya yang berusia enam tahun yang membuat benteng untuk menciptakan ruangannya sendiri.
Dia kemudian berpikir, layar yang fleksibel dapat memuaskan keinginan unik para gamer untuk memiliki ruang mereka sendiri. Keduanya menggabungkan pemikirannya. Menurut Choi, gamer menginginkan layar yang besar tapi melingkupi mereka.
Kim juga memberikan penjelasan perbedaan home gaming dari home theater dan home office. Dia menuturkan bahwa home gaming harus menawarkan “pelarian” yang menyenangkan dari kehidupan sehari-hari, bukan berbaur.
“Itulah mengapa kami berpikir layar game lengkung 1000R 55 inci yang dapat berputar mampu memikat para gamer dengan form factor yang sama sekali berbeda,” ungkap Kim.
“Odyssey Ark dikembangkan dengan desain yang canggih dan menonjol untuk membuat pengguna merasa bahwa mereka dapat menang dengan layar gaming ini. Kegembiraan visual juga ditambahkan dengan memungkinkan pengguna untuk memutar layar secara dinamis ke arah manapun,” tuturnya.
“Saat merancang rencana produk, kami memperhatikan fakta bahwa pasar game tidak lagi sekadar tentang bermain, tetapi telah berkembang di seluruh platform dengan menyerap setiap elemen hiburan, termasuk aspek visual dan peningkatan interaksi,” jelas Kim.
Monitor gaming Samsung Odyssey Ark mengadopsi prosesor yang sama yang digunakan pada televisi terbaik. Di sini dikombinasikan refresh rate 165Hz dan waktu respons 1ms (GtG) yang disajikan ke panel ukuran 55 inci.