Melihat keadaan ekonomi Arab saat ini, keputusan tersebut masuk akal. Harga minyak turun, itu berarti Arab Saudi mulai mencari sumber pendapatan lain dan mereka melirik bisnis internet. Pada bulan Agustus, aplikasi Sarahah, diluncurkan oleh developer Arab, Zain al-Abidin Tawfiq, berhasil menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple App Store dan Google Play Store, lapor The Verge.
Sarahah berarti "kejujuran". Dalam aplikasi ini, seseorang dapat mengatakan apa yang ada di pikiran mereka tentang seorang pengguna secara anonim. Tujuannya, Sarahah menyebutkan, agar pengguna bisa mendapatkan masukan yang jujur. Selain Sarahah, ada berbagai startup lain asal Arab yang mulai menarik perhatian perusahaan modal ventura.
Tahun lalu, rekan Leap Ventures, Hala Fadel menulis bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi negara-negara Timur Tengah untuk mulai berinvestasi di startup digital. Dengan 70 persen populasi berumur di bawah 30 tahun, Arab adalah masyarakat yang sangat sosial dan sangat digital. Kementerian Informasi Arab Saudi tampaknya setuju dengan Fadel, menyebutkan bahwa transformasi digital akan mendorong ekonomi negara.
"Transformasi digital adalah salah satu kunci pendorong ekonomi Saudi, karena ia akan menumbuhkan bisnis internet, terutama di industri media dan hiburan," ujar Kementerian Informasi dalam pernyataan resmi.
Kini Skype, WhatsApp dan aplikasi serupa sudah bisa kembali digunakan di Arab, ketiga operator telekomunikasi lokal akan menghadapi kompetisi yang lebih ketat. Namun, pemerintah Arab akan tetap memberlakukan regulasi yang ketat terkait internet, seperti konten ekstremis, pornografi atau situs terkait judi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id