Ada juga penyerahan solusi IoT karya mahasiswa untuk diterapkan oleh masyarakat. Hadir dalam acara peringatan 10 tahun XLFL tersebut Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, dan Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Josua Simanjuntak, serta sejumlah pimpinan XL Axiata.
“Kami berharap, dari 1.000 alumni yang pernah mengikuti program yang sangat bagus ini, semuanya akan membawa nama harum Indonesia, atau setidaknya bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” kata Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O. Baasir.
Marwan menambahkan, tema peringatan 10 tahun ini adalah “From Dreamers to Doers” atau “Jalan Pemimpi Jadi Pemimpin”. Menurutnya, tidak cukup dengan hanya bermimpi, kini waktunya para generasi muda untuk menjalani dan meraih mimpi tersebut, dan membawa Indonesia ke wilayah yang lebih baik lagi.
Memasuki masa satu dasawarsa, XLFL telah diikuti oleh lebih dari 137.000 pendaftar, 1.300 mahasiswa peserta dan telah berhasil mencetak 1.000 alumni yang sebagian besar di antaranya telah memasuki dunia profesional dan tersebar di berbagai bidang.
“Untuk bisa mewujudkan mimpi, harus bekerja keras. Untuk bisa jadi sukses harus memiliki kemampuan yang bisa didapatkan dari akademis dan harus punya kesempatan. Kesempatan bisa didapatkan dari networking. Karena itu harus aktif membangun networking,” kata Tantowi Yahya.
Seluruh workshop yang disediakan terbuka untuk masyarakat umum, terutama anak-anak muda yang berminat mengembangkan diri dalam menyiapkan masa depannya. Workshop mengambil tema yang paling dibutuhkan anak-anak muda saat ini untuk menyiapkan karir di masa depan dan dapat survive sebagai bagian dari warga dunia global, yaitu komunikasi yang efektif, berpikir kritis dan inovatif, serta mengelola perubahan.
Peringatan satu dasawarsa program XLFL juga ditandai dengan penyerahan solusi berbasis Internet of Things (IoT) karya mahasiswa XLFL kepada masyarakat untuk bisa diterapkan guna meningkatkan produktivitas usahanya. Ada lima solusi IoT yang akan diserahkan untuk dilakukan uji coba lapangan oleh para penerima manfaat.
Pertama adalah WaletQu, yaitu solusi bagi peternak burung walet guna mengontrol habitat hewan tersebut. Solusi ini memiliki fitur-fitur yang menggabungkan enam esensi unsur yang diperlukan untuk menjaga habitat wallet, yang sekaligus memudahkan peternak untuk mengakses bangunan burung wallet melalui smartphone. Perangkat ini selanjutnya diserahkan kepada peternak di Makassar.
Solusi selanjutnya bernama e-KanaXin. Solusi ini menjadi jawaban bagi pengusaha ikan asin dalam mengatasi masalah cuaca dan kontaminan. Perangkat ini terkoneksi dengan alat pengering dan dilengkapi dengan sensor berat, suhu, dan kelembaban yang dapat memberikan data kondisi ikan asin secara real-time melalui smartphone. Perangkat ini akan diterapkan untuk para nelayan di Belawan, Medan.
Berikutnya adalah Portani, yaitu solusi berbasis IoT berupa alat pengering rempah otomatis yang mampu mengeringkan rempah secara efektif dan higienis. Penggunaan Portani dapat menurunkan tingkat kegagalan hingga 40 persen. Dengan perangkat ini, petani bisa menekan potensi kegagalan yang signifikan. Perangkat ini akan diterapkan di Rumah Jamu Menoreh, Yogyakarta.
Bagi petani garam, tersedia Salt-E, yaitu solusi IoT yang bisa membantu mengetahui kualitas garam secara real-time. Perangkat ini terdiri dari mikroprosesor, sensor suhu, dan beberapa probe salinitas yang disesuaikan dengan jumlah kolam dalam satu tambak garam. Perangkat ini akan diterapkan oleh petani garam Surodadi, Kabupaten Jepara.
Terakhir, solusi bernama Digiyandu atau Digital Posyandu, yaitu solusi berupa timbangan berat dan panjang/tinggi berbentuk portable, yang dilengkapi termometer nirkontak berbasis IoT. Perangkat ini menggunakan sensor yang terintegrasi dan database untuk memberikan data real-time kepada Dinas Kesehatan dan pengguna (kader dan ibu balita) melalui aplikasi. Perangkat ini akan diterapkan di Puskesmas Kratonan, Kota Surakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News