Jawaban sederhananya, karena AWS adalah yang pertama. Namun, seperti yang disebutkan oleh Andy Jassy, CEO AWS, kesuksesan AWS adalah contoh klasik munculnya disrupsi. Para pesaing AWS berpikir pasar cloud tidak besar sehingga mereka tidak berusaha untuk menghalangi AWS.
Menurut TechCrunch, Jassy berkata, para pesaing AWS berusaha untuk melawan cloud sekuat mungkin, berusaha untuk meyakinkan diri mereka bahwa tidak ada disrupsi yang terjadi yang akan mengganggu dominasi mereka di pasar.
"Pertama, mereka pikir tidak ada orang yang akan menggunakan cloud, kemudian, mungkin hanya startup yang akan menggunakannya -- tapi mereka tidak akan memakainya untuk sesuatu yang serius.
Kemudian, mereka pikir perusahaan besar tidak akan menggunakan cloud, lalu perusahaan besar tidak akan menggunakannya untuk proyek penting," ujar Jassy.
Salah satu alasan perusahaan seperti Oracle, IBM dan Microsoft tidak segera masuk ke pasar cloud adalah karena mereka meremehkan nilai dari cloud itu sendiri.
"Saya rasa, di perusahaan-perusahaan besar, ada dilema apakah Anda ingin mempercepat proses kanibalisme bisnis Anda sendiri, jadi saya rasa, itulah mengapa mereka melawan cloud sekuat tenaga," kata Jassy.
Jassy mengaku, mereka kaget mengapa para pemain besar tidak segera masuk ke pasar cloud, terutama Microsoft, yang Jassy tidak panggil dengan nama tapi dia sebut sebagai "perusahaan besar di seberang danau" karena kantor Microsoft memang tidak jauh dari kantor Amazon.
"Tidak pernah saya bayangkan, kami akan punya waktu 6-7 tahun tanpa pesaing, terutama karena kami berada di seberang danau dari perusahaan besar lain yang juga ada di industri itu, dan kita saling kenal pekerja satu sama lain," kata Jassy.
Sekarang, Jassy sepenuhnya sadar bahwa AWS sudah punya banyak pesaing di sektor cloud. Dia sadar bahwa akan ada persaingan ketat memperebutkan pasar dengan nilai triliunan dollar ini.
"Pemain yang sukses tidak hanya satu. Jumlah pemain sukses tidak akan lebih dari 30, karena skala juga memiliki peran penting, tapi akan ada beberapa pemain sukses dan siapa saja pihak itu masih belum jelas," katanya.
"Saya memperkirakan akan ada beberapa pemain lama yang sukses di sini mengingat mereka telah memiliki pelanggan bisnis besar dan punya banyak pekerja dan lain sebagainya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
