Selain itu, akuisisi ini dilaporkan MacRumors ditujukan guna membantu Spotify mendorong platform streaming musik karyanya sebagai hub untuk podcast, alih-alih untuk bersaing dengan Apple Podcast.
Pada bulan lalu, Spotify mengakuisisi Gimlet Media, perusahaan yang menaungi judul podcast ternama seperti Homecoming dan Reply All, dengan nilai transaksi sebesar USD300 juta. Di waktu yang sama, Spotify juga mengakuisisi perusahaan lain bernama Anchor.
Sebagai informasi, Anchor merupakan perusahaan yang menyediakan dukungan untuk industri podcast dengan memungkinkan pengguna merekam dan menciptakan acara yang dapat dibagikan di internet dengan mudah.
Dengan akuisisi Parcast, Spotify akan memiliki kepemilikan dari keunggulan perusahaan podcast tersebut, di konten bergenre kriminalitas dan misteri. Dua genre tersebut dilaporkan sebagai genre terpopuler di pasar saat ini.
Selain itu, Parcast merupakan perusahaan yang menaungi sejumlah podcast dan genre populer, mencakup topik seperti pemujaan, pembunuhan berantai, tempat berhantu, misteri yang tidak dapat dijelaskan, alien, dan lainnya.
Acara tersebut juga akan bergabung dengan podcast baru dan orisinal kreasi Spotify, dan seluruhnya akan dikurasi oleh tim kreator algoritma daftar putar Discover Weekly. Spotify berharap untuk menjadi perusahaan serupa Netflix, namun di bidang podcast.
Selain itu, Spotify juga menyebut berharap dapat menyediakan rekomendasi tontonan dan menjadi rumah untuk konten pihak ketiga dan konten eksklusif karyanya. Spotify memulai upaya pertamanya untuk memasuki ranah podcast sekitar dua tahun lalu, saat perusahaan ini mengumumkan akan menyaingi Apple dengan upaya keras memasuki ranah tersebut.
Beberapa tahun terakhir disebut sebagai masa keemasan untuk podcast, mendorong sejumlah perusahaan ikut melirik dan mempersiapkan strategi untuk merambah ranah ini. Sementara itu, tahun ini juga diwarnai oleh perselisihan antara Apple dan Spotify.
Perselisihan ini diketahui masyarakat setelah Spotify mendaftarkan keluhan terhadap Apple kepada European Commission. Pada dokumen keluhannya tersebut, Spotify menuduh Apple bertindak sewenang-wenang dengan memanfaatkan peraturan App Store.
Peraturan ini disebut Spotify secara sengaja membatasi pilihan dan menghambat inovasi terkait dengan meningkatkan pengalaman pengguna. Spotify juga menyebut bahwa Apple bertindak baik sebagai pemain serta juri, yang secara sengaja merugikan pengembang aplikasi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
