“Persetujuan prinsip penggabungan Indosat Ooredo dan Tri ini telah ditandatangani oleh Pak Menteri Kominfo pada hari Jumat tanggal 5 November 2021 dan kami serahkan hari ini,” ujar Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail, dalam konferensi virtual kemarin sore.
Diketahui bahwa rencana kedua perusahaan telekomunikasi untuk bersatu sudah dibicarakan sejak setahun belakangan dan keputusan finalnya sempat mundur beberapa kali seiring diskusi jajaran direksi masing-masing perusahaan. Kominfo sendiri menerima surat izin merger pada bulan September lalu untuk dievaluasi.
“Berdasarkan hasil tim evaluasi merekomendasikan kepada Menkominfo untuk dapat menyetujui permohonan dan memberikan persetujuan prinsip penggabungan dua perusahaan itu, ungkap Ismail. Dia menegaskan bahwa setelah ini mereka harus tetap memberikan perlindungan konsumen, menjaga persaingan usaha yang sehat dan tidak diskriminatif.
Peleburan kedua perusahaan telekomunikasi ini juga bakal mengusung nama baru yaitu Indosat Ooredoo Hutchison. Kedua juga diwajibkan mengembalikan sejumlah pita frekuensi radio milik masing-masing perusahaan kepada negara.
Kabarnya entitas baru hasil merger Indosat Ooredoo dan Hutchison Indonesia berhasil menciptakan perusahan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel.
Di Indonesia momen merger antara dua perusahaan telekomunikasi terakhir kali terjadi pada tahun 2014 antara XL Axiata dan Axis. Kedua perusahaan mengklaim bahwa selama proses merger kualitas layanan yang diterima pelanggan tetap terjaga.
Rencana merger sejumlah operator seluler di Indonesia sudah sejak lama menjadi pembicaran bahkan di era Menkominfo Rudiantara. Gagasan ini dinilai mampu menciptakan persaingan usaha yang sehat yaitu memprioritaskan layanan dibandingkan perang harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
