Hal ini turut disebut mempersulit Apple untuk mendorong volume distribusi global speaker cerdas karyanya, yaitu HomePod, yang dinilai sejumlah pihak memiliki harga jual terlalu mahal. Lain halnya dengan lini speaker cerdas Google Home.
Lini speaker cerdas karya salah satu raksasa teknologi dunia ini dilaporkan semakin menyusul Amazon yang memimpin pasar melalui lini speaker bertajuk Echo. Laporan yang disampaikan Strategy Analytics menyebut bahwa dalam pasar smart speaker, Google mengalami pertumbuhan sebesar 420 persen pada Q2.
Pertumbuhan ini signifikan jika dibandingkan dengan angka pendistribusian Echo, yang hanya mencapai 64 persen. Google dilaporkan telah mendistribusikan sebanyak 3,2 juta speaker Home, Home Mini, dan Home Max selama bulan April hingga Juni 2018.
Pendistribusian ini mengganjar Google dengan pangsa pasar sebesar 27,6 persen, meningkat dari 16,1 persen yang diperolehnya pada periode yang sama pada tahun 2017. Sementara itu, Amazon mengalami penurunan perolehan pangsa pasar dari 75,8 persen menjadi 41 persen.
Pada periode yang sama, Amazon memasarkan sebanyak 4,8 juta speaker cerdas dengan dukungan Alexa. Jumlah ini meningkat dari kuartal kedua pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 2,9 juta. Jika digabungkan, pangsa pasar Amazon dan Google mencapai 69 persen, menurun dari Q2 tahun 2017 yang mencapai 90 persen.
Sementara itu, raksasa e-commerce asal Tiongkok Alibaba menempati posisi ketiga, dengan pangsa pasar sebesar 7 persen, sedangkan Apple berhasil menguasai 5,9 persen dari total pangsa pasar speaker cerdas. Apple dilaporkan telah mendistribusikan sebanyak 700 ribu unit HomePod selama Q2, lebih tinggi dari Q1 sebanyak 600 ribu unit.
Strategy Analytics menyebut Apple telah memiliki awal yang baik. Hal ini bisa Apple capai karena mereka memiliki dukungan dari basis penggemar setianya serta momentum kuat yang juga didorong oleh layanan Apple Music.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
