Mode AI ini dirancang untuk membantu pengguna menjawab pertanyaan kompleks dengan menggabungkan kekuatan Google Search dan model AI generatif. Teknologi ini memanfaatkan Knowledge Graph, data dunia nyata, serta informasi belanja dari miliaran produk untuk menghasilkan jawaban yang kaya konteks.
Salah satu keunggulan Mode AI adalah teknik “query fan-out”, yang memecah pertanyaan menjadi beberapa pencarian terpisah di berbagai subtopik. Hasil dari pencarian ini kemudian digabungkan menjadi satu jawaban yang terstruktur.
Misalnya, jika pengguna meminta tabel perbandingan metode seduh kopi, AI akan merencanakan pencarian, mengumpulkan data dari berbagai sumber, lalu menyusunnya dalam format tabel yang jelas.
Selain itu, Mode AI mendukung interaksi multimodal. Pengguna dapat:
- Mengetik pertanyaan seperti biasa
- Menggunakan suara untuk bertanya, cocok saat bepergian atau untuk pertanyaan panjang
- Mengunggah atau memotret gambar untuk dianalisis, misalnya mengidentifikasi tanaman dan mendapatkan panduan perawatan langkah demi langkah
Google menyatakan bahwa Mode AI ini tidak hanya memberikan jawaban langsung, tetapi juga memudahkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan.
Dengan begitu, eksplorasi informasi menjadi lebih mendalam dan personal. Setiap jawaban juga dilengkapi tautan ke sumber web yang relevan, sehingga pengguna dapat memverifikasi dan mempelajari lebih lanjut.
Fitur ini pertama kali diuji di Amerika Serikat awal tahun ini dan mendapat sambutan positif berkat kecepatan, kualitas, dan relevansi jawaban. Kini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat menikmati teknologi ini sejak 9 September 2025.
Dengan hadirnya Mode AI, Google berharap pengalaman mencari informasi menjadi lebih intuitif, interaktif, dan bermanfaat bagi semua kalangan, mulai dari pelajar, profesional, hingga masyarakat umum yang ingin mendapatkan jawaban cepat dan akurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
