Pabrik ARM memiliki 8 lini produksi dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 500 ribu ponsel per bulan. Saat ini, Infinix hanya menggunakan salah satu lini pada pabrik ARM dengan kapasitas sekitar 500-700 unit per hari.
Dalam satu lini Infinix, terdapat 42 operator yang mengerjakan berbagai tugas, mulai dari memasang kamera depan, memasang papan FPC (Flexible Printed Circuit), memasang speaker, baterai, menguji ponsel hingga proses packaging.
R&D Manager ARM, Indrawan mengatakan bahwa lini produksi untuk ponsel memiliki panjang yang berbeda, tergantung pada jumlah komponen yang harus dipasang ke ponsel itu sendiri. Pabrik ARM di Cikarang juga sudah dilengkapi dengna berbagai alat untuk menguji kualitas ponsel yang tersimpan dalam laboratorium OQA (Outgoing Quality Assurance).
Quality Control Manager, Yosafat Ruruk mengatakan, ketika sebuah vendor ponsel meminta ARM untuk memproduksi salah satu tipe ponsel mereka, maka ponsel tersebut akan melalui pengujian suhu.
Ponsel akan dimasukkan ke dalam sebuah mesin selama 98 jam dengan suhu yang akan dinaikkan hingga 60 derajat Celsius dalam keadaan hidup. Untuk memastikan ponsel tetap hidup, ponsel akan dihubungkan ke charger.
Yosafat menjelaskan, pengujian yang dilakukan pada sebuah ponsel akan didasarkan pada permintaan vendor ponsel itu sendiri. Salah satu pengujian yang hanya dilakukan pada ponsel Infinix adalah run-in test.
Ponsel akan diuji untuk terus bekerja selama 8 jam dalam keadaan terhubung ke charger. Selama pengujian ini, ponsel akan dicoba untuk mengaktifkan kamera atau program musik dan berbagai program lainnya. Jika ditemukan masalah pada ponsel, maka teknisi akan memeriksa kembali ponsel tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id