Jakarta: Pada bulan Februari lalu, Nvidia secara resmi mengonfirmasi pembatalan akuisisi ARM akibat kerumitan dalam meyakinkan regulator bahwa merger tersebut tidak akan berdampak pada model lisensi gratis ARM.
Softbank, perusahaan investasi asal Jepang dan saat ini merupakan pemilik ARM, dilaporkan siap membayarkan biaya sebesar USD1,25 miliar (Rp17,9 triliun). Setelah kegagalan akuisisi ini, The Telegraph melaporkan bahwa pada hari Senin, 14 Maret lalu, CEO baru ARM Rene Haas menyampaikan informasi kepada staff.
Haas menyampaikan bahwa ARM menghadapi redundansi yang dapat berdampak pada hingga 1.000 pegawai. Sebagai informasi, ARM memiliki pegawai sebanyak 6.400 staff dan 3.5000 di antaranya berada di Inggris.
Selain itu, Haas menjelaskan kepada pegawai bahwa sebagian besar pemangkasan pegawai akan dilakukan di wilayah Inggris dan Amerika Serikat. Haas menyebut untuk tetap kompetitif, ARM perlu menghapus pekerjaan duplikat, yang tidak lagi penting bagi kesuksesan perusahaan di masa mendatang.
Pada dasarnya, lanjut Hass, perusahaan kini terfokus pada aktivitas yang akan mendukung strategi bisnis. Sebagai pengingat pada bulan Februari lalu, Softbank mengonfirmasi bahwa pihaknya berencana untuk menjadikan ARM sebagai perusahaan publik.
Keputusan ini merupakan upaya memulihkan diri dari sejumlah kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan akuisisi dengan Nvidia. Pemangkasan pegawai tersebut merupakan bagian dari rencana untuk menurunkan biaya, sehingga memaksimalkan daya tarik untuk investor menjelang penawaran publik awal (IPO) ARM.
Sebelumnya, Nvidia akan menggelar giveaway alias membagikan secara gratis kartu grafis buatannya. Hal ini diketahui dari unggahan Nvidia yang menampilkan Jensen Huang, CEO Nvidia, membubuhkan tanda tangan di kartu grafis reference Nvidia GeForce RTX 3090.
Pihak Nvidia menyebut akan membagikan tidak kurang delapan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3090 yang sudah ditandatangani oleh Jensen Huang. Giveaway ini akan digelar pada rangkaian acara konferensi di tanggal 21 Maret mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id