“Kominfo melakukan pendalaman ini dan menemukan bahwa memang ada fitur yang berpotensi untuk penyalahgunaan data pribadi,” ujar Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Dedy Permadi.
Dedy menyebut, Kominfo telah menyampaikan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dari aplikasi tersebut untuk segera melakukan perbaikan sistem dan juga menutup fitur yang berpotensi terkait pelanggaran perlindungan data pribadi.
Selain itu, Kominfo turut memberikan peringatan kepada PSE yang terbukti tidak mengikuti imbauan akan menutup aplikasi, jika tidak melakukan perbaikan sistem seperti yang diinstruksikan dalam tenggat waktu tiga hari, terhitung sejak tanggal 21 April 2022 lalu.
Kominfo juga telah menyampaikan secara resmi kepada 11 PSE aplikasi terkait untuk mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, melalui surat. Dedy menyebut Kominfo telah mengantongi daftar aplikasi dengan fitur berpotensi melanggar perlindungan data pribadi.
Dedy menyebut aplikasi pada daftar tersebut terbukti memiliki fitur mengandung potensi untuk melakukan pelanggaran data pribadi. Fitur tersebut memungkinkan akses identitas perangkat, akses daftar kontak perangkat, aktivasi lokasi secara otomatis, hingga melihat koneksi WiFi pengguna tanpa izin.
Kominfo juga mengungkap sangat berharap semua PSE juga mengupayakan perlindungan baik dari sisi teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia, sehingga setiap masyarakat yang menggunakan sistem elektronik bisa lebih terlindungi dari unsur berpotensi melanggar perlindungan data pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
