Namun kali ini kebijakan dari sang pemilik baru yaitu Elon Musk justru dinilai makin ‘parah’ sebab ke depannya pengguna baru di X harus berlangganan atau berbayar untuk bisa sekadar Bookmark, Like, bahkan Reply atau membalas sebuah cuitan.
Dikutip dari situs WCCF Tech, dugaan munculnya kebijakan baru tersebut berdasarkan temuan pada kode programming berbentuk ‘text string’ yang ada dibagikan user policy atau kebijakan bagi pengguna.
Ya, miliarder satu ini memang kerap mengundang kontroversi dengan kebijakan dan strategi bisnisnya meskipun saat ini kebijakan tersebut masih sebatas rencana. Elon Musk meyakini bahwa sistem berlangganan atau berbayar bisa meredam jumlah akun palsu atau bot di media sosial X.
Pada sebuah cuitan yang dibuat, Elon Musk menegaskan bahwa pengguna baru X hanya akan dibebankan biaya berlangganan yang kecil atau murah. Padahal uji coba kebijakan ini sebenarnya sudah diterapkan oleh X di negara Selandia Baru dan Filipina.
“Sayangnya, sedikit biaya akan dibebankan kepada pengguna baru adalah satu-satunya cara untuk mengekang serangan bot yang tiada henti,” tulis Musk. Jadi secara tidak langsung Musk mengakui rencana kebijakan baru tersebut bagi pengguna baru X.
Tentu saja diyakini kebijakan tersebut akan mengalami backfire atau berdampak buruk kepada platform X itu sendiri, diprediksi hal ini akan memperlambat pertumbuhan pengguna baru di media sosial X.
Di sisi lain, kondisi tadi juga akan berdampak ke pendapatan bisnisnya. Namun sejak membeli Twitter di tahun 2022 Elon Musk konsisten menghadirkan fitur dan konten eksklusif sebagai cara untuk memonetisasi layanan dan fitur dari X.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
