Namun, analis teknologi Mark Gurman menegaskan bahwa skenario tersebut masih terlalu dini dan tidak menunjukkan tanda internal bahwa pergantian kepemimpinan akan terjadi dalam waktu dekat, seperti yang dilaporkan Gizmochina.
Dalam buletin Power On miliknya, Gurman menyebut bahwa dirinya akan terkejut jika Cook benar-benar pergi pada pertengahan tahun 2026 mendatang. Gurman menegaskan bahwa saat ini pihak Apple belum menyiapkan komunikasi resmi mengenai transisi kepemimpinan.
Meski demikian, Apple tetap mempersiapkan kemungkinan jangka panjang untuk pengganti Cook. Nama yang disebut paling layak sebagai penerus ialah John Ternus, Senior Vice President Hardware Engineering di Apple, yang kini memimpin pengembangan iPhone, Mac, dan Vision Pro.
Ternus disebut‐sebut mengambil tanggung jawab lebih besar dalam beberapa bulan terakhir. Menurut laporan Financial Times, Apple dikabarkan bakal mengumumkan rencana pengunduran diri Cook sebelum acara WWDC 2026 agar proses serah terima kepemimpinan berjalan mulus.
Namun, Gurman menolak narasi tersebut dan menilai bahwa laporan itu bukan berasal dari sumber internal yang mempunyai pengetahuan langsung mengenai strategi Apple. Sejak ditunjuk sebagai CEO Apple pada 2011 menyusul meninggalnya Steve Jobs, Cook membawa perusahaan ke berbagai prestasi besar.
Di bawah kepemimpinannya, Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi di kisaran USD3 triliun (Rp50.118,3 triliun) dan melahirkan produk kunci seperti Apple Watch, AirPods, Mac berbasis M-series, serta Vision Pro.
Kendati akan tetap menjabat sebagai CEO, Cook diperkirakan akan terus memengaruhi arah Apple di kemudian hari dengan jabatan sebagai Ketua Dewan Komisaris (Chairman). Langkah ini dinilai memberi dirinya kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan strategis jangka panjang di dalam Apple.
Dengan berbagai prestasi dan pengaruh yang dimilikinya, posisinya sebagai CEO dipandang aman untuk sementara waktu. Gurman menyebut bahwa Cook telah mendapatkan hak untuk menentukan sendiri masa depan karirnya di Apple berkat kontribusinya yang besar selama ini.
Bagi Apple dan pemangku kepentingan, hal ini berarti stabilitas kepemimpinan menjadi sinyal positif bagi investor dan pasar, terutama di tengah persaingan teknologi yang semakin ketat dan percepatan inovasi di segmen AI, perangkat wearable, dan augmented/virtual reality.
Dengan Cook tetap di pucuk pimpinan hingga, paling tidak, akhir tahun 2026, Apple memiliki kesempatan untuk menjalankan strategi jangka menengah secara konsisten. Bagi pengguna produk Apple maupun pengamat industri, aspek yang perlu diperhatikan adalah kesiapan Apple dalam transisi kepemimpinan ke generasi berikutnya.
John Ternus sebagai kandidat kuat menunjukkan bahwa Apple tampak memprioritaskan kesinambungan dalam inovasi perangkat keras utama. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi terkait perubahan struktur kepemimpinan di Apple.
Penegasan bahwa Cook akan bertahan hingga paling cepat lewat tahun 2026 juga memberikan waktu bagi Apple untuk menyiapkan penerus secara matang tanpa kejutan bagi konsumen, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dengan demikian, baik strategi jangka pendek maupun jangka panjang Apple terlihat memiliki pondasi memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
