Kelebihan utama dari sistem pengawasan ini adalah karena ia dapat mendeteksi secara akurat lokasi terjadinya penurunan kualitas FO, bahkan sebelum jaringan terputus.
"FIMO adalah sistem monitoring untuk fiber optic yang berfungsi untuk melakukan monitoring secara terus menerus atas ketersediaan dan kualitas jaringan FO," kata Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya.
"Dengan kemampuannya mendeteksi gangguan pada FO, kami bisa segera mengatasi problem yang ada jika memang terjadi gangguan.”
Sebelum menerapkan FIMO, XL membutuhkan waktu lama untuk mendeteksi gangguan yang ada dan memperbaikinya. Tanpa sistem FIMO, maka saat terjadi gangguan, maka XL harus melakukan identifikasi ke tempat terdekat di mana kabel putus.
Setelah itu, mereka baru dapat menentukan apakah gangguan terjadi karena kabel terputus atau peforma yang menurun.
Kemudian, tim teknis akan diutus ke lokasi terjadinya gangguan. Untuk melakukan semua ini, XL menjelaskan, dibutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Dengan bantuan FIMO, maka network downtime dapat diminimalisir.
Kelebihan lain dari sistem monitoring FIMO adalah karena ia dapat mengalihkan koneksi perangkat dari jalur FO yang terganggu ke jalur FO yang sehat. XL menjelaskan, hal ini akan sangat membantu saat kabel FO putus.
XL pertama kali menerapkan sistem pengawasan FIMO di bulan November tahun lalu. Ketika itu, sistem ini mencakup pengawasan di 8 kota yaitu Jakarta, Karawang, Cirebon, Tegal, Weleri, Semarang, Bojonegoro dan Surabaya. XL berencana untuk menerapkan sistem FIMO tahap kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
