Gangguan tersebut terjadi pada 25 Juni 2016 sekitar pukul 14.30 WIB akibat aktivitas gunung berapi bawah laut di perairan Utara Papua. Untuk itu, Telkom menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pelanggan yang mengalami gangguan.
"Telkom menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan terutama yang terdampak pada gangguan yang terjadi sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam menggunakan jasa layanan telekomunikasi," ujar Direktur Network IT & Solutions Telkom Abdus Somad Arief di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Abdus memaparkan bahwa putusnya kabel optik bawah laut ini kemungkinan disebabkan oleh aktivitas gunung api bawah laut yang mengenai kabel. Imbasnya kapasitas akses data berkurang.
"Gangguan ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas akses data melalui kabel optik. Sedangkan untuk akses komunikasi suara (voice) dan teks tetap normal," ujar dia.
Saat ini, menurut Abdus, proses mitigasi dan penanganan gangguan sudah dilakukan. Penanganan jangka pendek layanan telekomunikasi dialihkan ke media transmisi satelit, sementara radio terestrial dengan kapasitas yang sama sebelum menggunakan SMPCS.
Agar mencegah terjadinya hal serupa di masa mendatang, Telkom memiliki rencana untuk melakukan pengalihan rute jaringan serat optik yang diprediksi membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan.
"Telkom menjamin bahwa layanan komumikasi selular tetap dapat beroperasi dengan baik, melayani pelanggan, terutama yang berada di luar zona gangguan," pungkas Abdus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
