Kesannya merek iQoo adalah perusahaan mandiri, faktanya di negara asalnya yaitu Tiongkok dia masih satu induk dengan Vivo. BBK Electronics pertama kali memperkenalkan iQoo pada tahun 2019 dan menjadi sub-brand Vivo.
Dikutip dari GSM Arena, kini iQoo justru akan dilebur menjadi satu dengan Vivo namun belum jelas bentuk branding ke depannya seperti apa. Penghematan biaya operasional diklaim sebagai alasan iQoo akan benar-benar menjadi bagian dari Vivo.
Tidak hanya branding, peleburan ini diduga akan berakibat ke lay-off atau pengurangan tenaga kerja. Vivo dan iQoo disebut memiliki fasilitas riset dan pengembangan, pasokan suplai, dan sumber daya yang disebut masih menyatu.
Di luar itu, strategi penjualan dan kampanye masih terpisah. Makanya proses merger kedua merek diklaim bisa menghemat operasional bisnis. iQoo sendiri di Indonesia terbilang sangat baru dibandingkan Vivo maka besar kemungkinan mereka akan dicaplok oleh saudara lebih tua.
iQoo 11 adalah smartphone pertamanya di Indonesia yang percaya diri langsung membidik kelas high-end. Mereka berhasil menarik perhatian penggemar gadget di Indonesia berkat Snapdragon 8 Gen 2 yang sebenarnya baru diperkenalkan pada bulan November 2022.
Beberapa waktu lalu iQoo kembali merilis smartphone tapi di kelas menengah (mid-level) lewat seri iQoo Z7 Series 5G. Apabila benar iQoo dilebur ke dalam Vivo maka hal ini sangat disayangkan karena akan membuat jumlah produsen smartphone di Indonesia kurang ramai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
