“Dari jumlah unit yang terjual hari ini, kami optimis bisa jual 1.000 unit tiap bulannya, dan 3000 unit dalam tiga bulan ke depan,” ujar VP Head of Brand and Marketing Communication PT Smartfren Telecom, Derrick Surya.
Optimisme ini juga didorong oleh jumlah penjualan di hari pertama mencapai 1000 unit, melebihi prediksi awal Smartfren sebanyak 500 unit. Namun, saat disinggung soal strateginya dalam mendorong penjualan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, Derrick mengaku tidak menyiapkan strategi khusus guna mencapai target tersebut.
Menurutnya, meski menurut data IDC pangsa pasar Apple di Indonesia lebih kecil dibandingkan perangkat Android, iPhone memiliki segmen khusus di pasar smartphone global, termasuk di Indonesia. Namun, paket bundling yang ditawarkan Smartfren dalam penjualan ini menjadi salah satu perwujudan strategi Smartfren guna mencapai target tersebut.
Melalui program bundling tersebut, Smartfren menawarkan program cashback sebesar Rp3 juta untuk paket iPlan 350, dan Rp4,5 juta untuk paket iPlan 485. Contohnya, iPhone 7 berbekal memori internal sebesar 32GB denga bundling iPlan 350 dapat diperoleh konsumen seharga Rp9 juta, dari harga sebelumnya yaitu Rp12 juta.
Namun, harga tersebut juga ditambah dengan paket langganan paket bundling untuk satu tahun Rp4,2 juta. Sehingga total yang dibayarkan pembeli iPhone 7 dengan ROM 32GB tersebut adalah Rp 13,2 juta, tanpa perlu lagi membeli paket.
Selain itu, Smartfren juga menawarkan program cicilan selama 12 bulan yang diakui salah satu pembeli pertama iPhone 7 Plus dari Smartfren ini, yaitu Dominiq Daniel, sebagai daya tarik penawaran ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
