India merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Namun, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Google, hanya satu per tiga dari populasi India yang memiliki akses internet.
Dua per tiga penduduk India tanpa akses internet inilah yang menjadi target layanan WiFi gratis Google ini, termasuk Free Basics milik Facebook yang tengah mengalami kontroversi.
CEO Google, Sundar Pichai, pertama kali mengumumkan proyek layanan ini setelah kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke kantor Google di California, Amerika Serikat pada September lalu.
Google berencana untuk menghadirkan layanan WiFi gratis di 100 stasiun kereta tersibuk di India pada tahun 2016, dan 300 statiun di tahap kedua. Setelah Mumbai, layanan ini akan dihadirkan di wilayah India lain, seperti Allahabad, Jaipur, Patna dan Ranchi.
Google menggambarkan layanan ini sebagai proyek WiFi publik terbesar di dunia, dan memperkirakan akan dapat menjangkau lebih dari 10 juta orang melalui 100 stasiun kereta di fase pertama. Proyek ini sebenarnya telah tersedia di stasiun kereta di kota-kota seperti Delhi, Kochi, Pune dan Bengaluru, namun skalanya masih tergolong kecil dengan kecepatan internet yang lambat.
Pengunjung stasiun Mumbai Central dapat mengakses WiFi melalui ponsel, yang akan menyediakan nomor seluler berkode negara India.
Layanan ini juga menawarkan kecepatan internet tinggi, memungkinkan penggguna menikmati streaming video beresolusi HD, namun akan melambat setelah satu jam pertama untuk memungkinkan pengguna lain mengakses internet.
Layanan ini merupakan hasil kerjasama dengan Indian Railways dan anak perusahaan telekomunikasinya, Railtel. Google menyebut, tujuan jangka panjang proyek ini adalah untuk menjadikan layanan ini mandiri sehinga memungkinkan untuk ekspansi di lebih banyak stasiun dan tempat umum lainnya.
Hingga saat ini, Google masih enggan mengumumkan rencana terkait batas waktu penggunaan internet secara gratis dan eksplorasi model bisnis lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
