Kabar ini jelas buruk, mengingat pengguna Windows 10 artinya akan mulai ditinggalkan dan tidak bisa merasakan fitur baru yang hanya akan tersedia di Windows 11. Informasi ini resmi disampaikan oleh Product Manager Microsoft, Jason Leznek di halaman blog resmi perusahaan.
Jason menuturkan bahwa pengumuman ini sebagai bagian dari roadmap atau rencana perkembangan Windows ke depannya. Mereka bakal berfokus sepenuhnya ke Windows 11, baik segmen consumer maupun business.
Tentu saja, sesuai janji Microsot masih akan menyediakan update ke Windows hingga 14 Oktober 2025 namun hanya berisi perbaikan performa dan update sistem keamanan. Sekali lagi, hal ini mungkin masih menjadi alasan sebagian besar pengguna Windows 10 untuk bertahan.
Dikutip dari situs PCMag, survey yang dilakukan StatCounter terkait sistem operasi Windows pada komputer (desktop) di bulan Maret tahun lalu hingga tahun ini menemukan bahwa 73 persen masih menggunakan Windows 10.
Makanya kabar kali ini akan dianggap sebagai gertakan Microsoft oleh penggunanya. Perusahaan tersebut masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk memaksa pengguna PC dan laptop berpindah ke Windows 11.
Permasalah tidak sepenuhnya berasal dari pengguna. Sistem operasi Windows 11 sendiri diketahui hanya bisa dipasang pada PC dan laptop yang dijual pada enam tahun ke belakang, hal ini disebabkan oleh spesifikasi yang dibutuhkan oleh sistem operasi.
Windows 11 sendiri tersedia secara gratis untuk versi orisinal atau asli, jadi pengguna PC dan laptop tidak harus membelinya seperti generasi sistem operasi terdahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
